Selanjutnya, di era kepemimpinan Sapuan, selaku Bupati Mukomuko definitif ketiga. Ali Saftaini mengajak masyarakat untuk melihat secara langsung aksi nyata hasil pembangunan yang dapat terwujud.
Di mata Ali Saftaini, ia mengakui pembangunan berskala ring kecil memang jumlahnya tidak begitu banyak. Namun ia mengakui, banyak pembangunan berskala besar yang berhasil direalisasikan.
BACA JUGA:Sapuan - Wasri, Akan Menang Terhormat Tanpa Kampanye dan Debat
BACA JUGA:Hampir Dipastikan, Pemilihan Bupati Mukomuko Berlanjut di MK
‘’Yang definitif yang terakhir, yang sekarang (Sapuan) silahkan kita lihat, pembangunan yang berskala ring kecil seperti JUT, JUP itu jumlahnya tidak banyak. Yang banyak justru adalah pembangunan yang berskala besar. Contoh di Malin Deman,’’ urainya.
Di Malin Deman, kata Ali Saftaini, pembangunan jalan dengan ruas yang cukup panjang itu sangatlah sulit terwujud ketika mengandalkan anggaran dari APBD. Pun demikian, di era Sapuan, jalan tersebut dapat dibangun dengan upaya dan perjuangan yang dilakukannya sebagai kepala daerah.
‘’Belum ada yang sanggup menyelesaikan ruas Malin Deman, jumlahnya cukup besar dan cukup panjang. SP 10 sudah selesai, tambah Perpustakaan 10 Miliar dan lain,’’ paparnya.
Ali Saftaini menyampaikan hal ini hanya bertujuan sebagai edukasi, bagaimana kedepan pembangunan di Kabupaten Mukomuko dapat lebih baik dan lebih maju lagi.
‘’Ini edukatif, mohon saya jangan digiring ke hal yang politis. Ini betul-betul saya bicara apa adanya. Kenapa itu bisa, karena ada upaya kepala daerah untuk mencari sumber pendapatan baru di luar yang rutin. Apa itu, adanya Inpres kemarin, yang beliau ikut memperjuangkan dan DBH sawit. Kenapa saya tahu, karena beliau juga pamit,’’ demikian Ali Saftaini.
Sekelumit pembangunan dan hasil kerjanya nyata era kepemimpinan Sapuan – Wasri untuk Kabupaten Mukomuko dalam kurun lebih kurang 3,5 tahun menjabat.
- Inpres Terbesar se-Provinsi Bengkulu
- DAK di atas 100 Miliar berturut-turut
- Pembangunan RS Pratama dan penyediaan Ambulan
- Seragam sekolah gratis untuk siswa
- Pemanfaatan maksimal DBH untuk pembangunan
- Penghargaan Perencanaan Terbaik
- UHC Award karena keberhasilan men-cover 98 persen warga dengan BPJS
- Pelunasan bertahap hutang RSUD, dari puluhan miliar kini tinggal 7 Miliar saja
- Peningkatan sarana prasarana Puskesmas di sejumlah kecamatan dan lainnya.