RMONLINE.ID - Peter Pan Syndrome atau Sindrom Peter Pan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang secara fisik sudah dewasa, tetapi secara mental dan emosional enggan untuk tumbuh dewasa. Sindrom ini dinamai berdasarkan karakter fiksi Peter Pan, yang memilih untuk tetap menjadi anak-anak dan menghindari tanggung jawab orang dewasa.
Meskipun sudah memasuki usia dewasa, orang dengan sindrom ini cenderung menunjukkan perilaku kekanak-kanakan, menolak bertanggung jawab, dan menghindari kewajiban atau komitmen. Ini berimbas pada berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari hubungan pribadi, pekerjaan, hingga kestabilan emosional.
BACA JUGA:5 Tanda Kamu Memiliki Sindrom Anak Pertama
BACA JUGA:5 Tips Berpakaian untuk Laki-Laki Tubuh Pendek
Penyebab Peter Pan Syndrome
Penyebab dari Peter Pan Syndrome sangat beragam dan sering kali berakar pada pola asuh orang tua di masa kecil. Salah satu faktor utama yang memicu sindrom ini adalah pola asuh yang terlalu permisif atau protektif.
Pada pola asuh permisif, orang tua cenderung memberikan kebebasan berlebihan tanpa batasan yang jelas, sehingga anak tidak belajar menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Di sisi lain, pola asuh yang terlalu protektif atau mengekang bisa menghalangi anak untuk mengembangkan keterampilan hidup yang diperlukan di dunia dewasa.
Anak yang terlalu dilindungi seringkali merasa cemas atau takut ketika dihadapkan dengan tanggung jawab, sehingga mereka cenderung menghindari kedewasaan.
Selain itu, faktor sosial dan ekonomi juga bisa menjadi pemicu. Banyak individu yang mengalami kesulitan finansial atau ketidakpastian pekerjaan pada usia dewasa muda. Ketika menghadapi masalah ekonomi atau kesulitan dalam mencapai tujuan hidup, mereka bisa merasa terjebak dalam keadaan anak-anak yang tidak ingin menghadapi kenyataan kehidupan yang penuh tekanan.
BACA JUGA:Kuliner Nusantara yang Tak Ada Habisnya, Cara Membuat Mento Sumenep Khas Sumenep Madura
BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Penyebab Anda Sering Mengantuk di Pagi Hari Meskipun Sudah Tidur Cukup
Dampak Peter Pan Syndrome
Dampak dari sindrom ini cukup luas dan bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang. Salah satu dampaknya adalah ketidakmampuan untuk mengambil tanggung jawab dalam hubungan atau pekerjaan. Penderita sindrom ini sering kali menghindari komitmen jangka panjang, baik dalam hal karier maupun hubungan pribadi.
Mereka mungkin cenderung menghindari keputusan besar dalam hidup, seperti pernikahan, memiliki anak, atau merencanakan masa depan. Selain itu, penderita sindrom ini sering kali mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain secara sehat, yang menyebabkan hubungan interpersonal mereka menjadi tidak stabil.
Dalam dunia kerja, orang dengan Peter Pan Syndrome biasanya tidak dapat bertahan lama di satu pekerjaan. Mereka mungkin merasa cemas atau terbebani dengan tanggung jawab yang diberikan, sehingga sering berpindah-pindah pekerjaan atau bahkan menghindari pekerjaan yang membutuhkan dedikasi jangka panjang.