Ciri khas lainnya adalah siripnya yang lebar dan panjang, yang memberikan kemampuan berenang yang baik di perairan yang dangkal. Warna kulit ikan Betok bervariasi, biasanya didominasi oleh nuansa hijau, cokelat, dan abu-abu dengan bintik-bintik gelap, memberikan efek kamuflase yang baik di antara vegetasi perairan.
Ikan Betok dapat ditemukan di berbagai wilayah perairan tawar di Indonesia. Ia lebih menyukai daerah yang memiliki banyak tanaman air, seperti rawa, kolam, dan sungai kecil.
BACA JUGA:Daftar Negara dengan Makanan Paling Tidak Enak di Dunia
BACA JUGA:Kelezatan Kuliner Nusantara, Begini Cara Membuat Martabak Har
Selain itu, ikan ini dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sehingga seringkali ditemukan di daerah yang mungkin tidak dapat dihuni oleh ikan lainnya. Keberadaannya di habitat alami merupakan tanda bahwa ekosistem tersebut masih dalam kondisi baik.
Sementara itu, di Australia, ikan Betok kini dapat ditemukan di perairan daratan yang dulunya tidak terjamah.
Karena kemampuannya untuk bertahan di lingkungan yang kurang oksigen dan beradaptasi dengan baik, ikan ini dapat merusak ekosistem perairan asli.
Hal ini mendorong pemerintah Australia untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap ikan ini agar tidak semakin menyebar dan mengancam spesies lokal.
Ikan Betok dikenal sebagai ikan yang agresif dan teritorial. Mereka cenderung mempertahankan wilayahnya dari ikan lain, terutama saat musim bertelur.
Ikan Betok juga dikenal memiliki kemampuan untuk melompat dan merayap di daratan, yang membantunya berpindah dari satu badan air ke badan air lainnya. Aktivitas ini sering dilakukan saat mencari makanan atau untuk menemukan tempat bertelur yang lebih baik.
Salah satu keunikan lain dari ikan Betok adalah kemampuannya untuk bernapas udara. Berbeda dengan ikan lainnya yang hanya mengandalkan insang, ikan Betok memiliki organ khusus yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari udara.
Hal ini membuatnya mampu bertahan di perairan yang dangkal dan minim oksigen, serta dapat hidup di genangan air yang kering selama periode tertentu.
Meskipun ikan Betok merupakan spesies yang tangguh dan adaptif, ia juga menghadapi berbagai tantangan, terutama di habitat alaminya.
Salah satu tantangan utama adalah pencemaran lingkungan akibat aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, penggunaan pestisida, dan pembuangan limbah ke sungai. Hal ini mengakibatkan kerusakan habitat dan mengurangi jumlah populasi ikan Betok di perairan yang tercemar.
Selain itu, perburuan ikan Betok untuk dijadikan ikan hias juga mengancam keberadaannya. Permintaan akan ikan Betok sebagai ikan hias meningkat, sehingga menyebabkan penangkapan yang berlebihan.
Hal ini dapat berakibat pada penurunan populasi ikan Betok di habitat aslinya. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi untuk menjaga keberlanjutan spesies ini agar tetap dapat hidup di ekosistem perairan.