Perasaan ini dapat menyebabkan isolasi diri dan penarikan sosial, yang selanjutnya memperkuat perasaan tidak berarti.
BACA JUGA:5 Drama Jepang yang Cocok untuk Belajar Bahasa Jepang Secara Otodidak
BACA JUGA:Mengenal Tanda-Tanda Orang yang Pandai Berbicara
4. Hilangnya Kendali
Korban silent treatment sering merasa kehilangan kendali atas situasi mereka. Mereka mungkin merasa tidak berdaya karena tidak dapat mempengaruhi atau mengubah perilaku orang yang mengabaikan mereka.
Perasaan tidak berdaya ini dapat menyebabkan frustrasi intens dan bahkan kemarahan. Dalam beberapa kasus, ini bisa mengarah pada perilaku yang tidak karakteristik atau ekstrem saat korban berusaha mendapatkan kembali rasa kendali dalam hubungan atau situasi mereka.
5. Merasa Ditolak
Penolakan adalah salah satu pengalaman emosional yang paling menyakitkan bagi manusia, dan silent treatment seringkali dirasakan sebagai bentuk penolakan yang kuat.
Korban mungkin merasa bahwa keberadaan mereka, pikiran mereka, atau perasaan mereka ditolak oleh orang yang melakukan silent treatment.
Perasaan ditolak ini dapat memicu respons stres yang intens, menyebabkan kecemasan sosial, dan bahkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat di masa depan.
Silent treatment, meskipun sering dianggap remeh, dapat memiliki konsekuensi yang serius dan jangka panjang bagi korbannya.
Dampaknya melampaui ketidaknyamanan sementara dan dapat merusak kesejahteraan psikologis seseorang secara signifikan. Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda silent treatment dan dampaknya, baik dalam diri kita sendiri maupun orang lain.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami silent treatment secara konsisten, mencari bantuan profesional mungkin diperlukan untuk mengatasi dampak emosionalnya dan belajar strategi untuk menangani situasi ini secara efektif.
Membangun komunikasi yang sehat dan terbuka dalam hubungan adalah kunci untuk mencegah penggunaan taktik emosional yang merusak seperti silent treatment.*