‘’Kini empat calon, nanti ada perlakuan yang tidak sama, salah pula kami,’’ tegasnya.
Terkait dengan upaya agar masyarakat bisa menyaksikan pelaksanaan debat.
Dijelaskan Marjono, pertama KPU akan mengadakan nonton bareng di Sekretariat KPU.
Yang kedua, pihaknya akan bagikan link siaran, live di face dan melalui akun youtube Event Organinizer (EO) mitra penyiaran.
‘’Prinsipnya siaran live melalui TV itu, mungkin tidak menjangkau tetapi bisa nonton di youtube,’’ paparnya.
Dikatakan Marjono, tidak semua masyarakat dapat menyaksikan debat kandidat ini.
‘’Tentunya, hanya masyarakat yang punya android atau perangkat internet lainnya yang dapat menyaksikan debat kandidat ini,’’ terangnya.
Anehnya lagi, alasan terkait dengan jaringan internet untuk pelaksanaan debat di Kabupaten Mukomuko sangat klasik.
KPU berdalih tidak memiliki jaringan internet yang memadai untuk proses tersebut.
Lucunya, KPU juga akan melaksanakan nonton bareng debat kandidat di Sekretariat KPU, dan itu juga membutuhkan jaringan internet yang memadai.
‘’Untuk jaringan wife kantor cukup untuk mengatasi itu,’’ dalihnya.
Artinya, terkait jaringan internet tidak bisa dijadikan poin alasan untuk penyelenggaraan debat di Kota Bengkulu?
‘’Terkait jaringan internet untuk live streaming itu beda kualitasnya. Itu dari stasiun TV ke lokasi,’’ paparnya.
Anehnya, di periode lalu pelaksanaan debat juga disiarkan secara live, masyarakat dapat menyaksikan siaran secara langsung. Kok bisa?
‘’Ini hasil koordinasi kami juga dengan LO Paslon. Dari paslon, memang ada surat yang masuk. Dari 4 paslon itu, 3 diantaranya tidak ada yang menyampaikan surat keberatan, tapi 1 paslon ada,’’ kata Marjono.
‘’Paslon yang merasa keberatan ini mengusulkan pelaksanaan debat ini di Balpelitbang, tempat debat sebelumnya,’’ demikian Marjono.*