RMONLINE.ID - Istilah "gorpcore" belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di kalangan pencinta alam dan pendaki.
Tren ini mengacu pada gaya berpakaian yang mengutamakan fungsionalitas pakaian outdoor, seperti jaket tahan air, celana cargo, dan sepatu hiking.
Nama gorpcore sendiri berasal dari akronim "Gorp," singkatan dari "Good Old Raisins and Peanuts," yang merupakan camilan klasik pendaki gunung.
Meski awalnya populer di kalangan outdoor enthusiasts, tren ini kini merambah ke dunia fashion mainstream, terutama karena tampilannya yang praktis namun tetap stylish.
BACA JUGA:Pilihan Warna Baju Muslim yang Cocok untuk Musim Kemarau dan Musim Hujan
BACA JUGA:6 Tanda Kamu Kurang Merawat Diri Sendiri dengan Baik
Ciri khas utama gorpcore adalah penggunaan bahan pakaian yang tahan cuaca ekstrem, ringan, dan tahan lama, seperti GORE-TEX, fleece, dan nilon ripstop. Item-item ini dirancang untuk melindungi pemakainya dari cuaca buruk, sekaligus memberikan kenyamanan dan kemudahan bergerak di medan yang berat.
Selain itu, konsep layering (berlapis-lapis pakaian) yang menjadi bagian penting dari gorpcore memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca selama berada di alam bebas.
BACA JUGA:5 Tokoh Anime Tercantik dari Berbagai Serial dan Film
BACA JUGA:4 Tanda Kulit Kamu Ngga Cocok pake Sunscreen dan Solusinya
Awalnya, gaya ini mungkin dianggap terlalu kasual dan hanya cocok untuk aktivitas outdoor, tetapi banyak desainer ternama seperti Patagonia dan The North Face mulai memadukan elemen-elemen gorpcore dalam koleksi mereka, sehingga membuatnya diterima di dunia fashion perkotaan.
Tren ini juga identik dengan pakaian berwarna netral atau warna-warna bumi yang memperkuat kesan outdoor.*