Seledri sering dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, namun perlu dipahami lebih lanjut:
- Kandungan Kimia: Seledri mengandung senyawa 3-n-butylphthalide yang memang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Efek Jangka Pendek vs Panjang: Konsumsi seledri dalam jumlah normal tidak menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis. Efeknya lebih terlihat dalam penggunaan jangka panjang.
- Manfaat Tambahan: Seledri juga kaya akan serat dan antioksidan yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Kesimpulan: Meskipun seledri memiliki potensi menurunkan tekanan darah, efeknya tidak langsung dan tidak menyebabkan hipotensi pada konsumsi normal.
3. Gorengan: Makanan yang Sering Disalahkan
Gorengan sering dianggap sebagai penyebab darah rendah, terutama karena efek mengenyangkan dan rasa lelah setelah memakannya. Namun, ini perlu ditinjau lebih kritis:
- Kandungan Lemak: Gorengan memang tinggi lemak, yang dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan rasa lelah.
BACA JUGA:Mengapa Batik Indonesia Diklaim 2 Negara Ini, Berikut Faktornya
BACA JUGA:Jangan Gunakan Racun Tikus Sembarangan! Ini Dampak dan Cara Mengusir Tikus yang Lebih Aman
- Efek pada Aliran Darah: Konsumsi makanan berlemak dalam jumlah besar dapat menyebabkan darah lebih banyak mengalir ke sistem pencernaan, potensial menurunkan tekanan darah sementara.
- Faktor Lain: Rasa lelah setelah makan gorengan lebih sering disebabkan oleh lonjakan dan penurunan gula darah, bukan karena penurunan tekanan darah yang signifikan.
Kesimpulan: Gorengan tidak secara langsung menyebabkan darah rendah, namun konsumsi berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.*