Individu ‘pick me’ sering kali menggunakan sikap pasif-agresif untuk mendapatkan simpati dari orang lain. Mereka mungkin mengeluh tentang masalah mereka tanpa berniat mencari solusi, atau menyindir orang lain dengan cara yang halus namun menyakitkan. Sikap ini bisa membuat orang lain merasa dimanipulasi dan akhirnya menjauh.
Daripada berusaha menjadi ‘pick me’, lebih baik fokus untuk menjadi diri sendiri yang autentik. Hargai dirimu sendiri, terima kekuranganmu, dan bangun kepercayaan diri yang sehat. Dengan menjadi diri sendiri, kamu akan menarik orang-orang yang menghargai kamu apa adanya dan membangun hubungan yang tulus dan bermakna.
Jika kamu menyadari bahwa kamu memiliki beberapa sikap ‘pick me’, jangan khawatir. Kamu bisa mengubahnya dengan meningkatkan kesadaran diri, melatih kepercayaan diri, dan belajar berkomunikasi secara asertif. Ingatlah bahwa kamu berharga dan layak dicintai tanpa harus merendahkan diri sendiri atau orang lain.
Sikap ‘pick me’ tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Individu ‘pick me’ sering kali merasa tidak aman, cemas, dan kurang percaya diri. Mereka juga bisa mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna.
Sikap ‘pick me’ adalah cara yang tidak sehat untuk mencari perhatian dan validasi. Daripada berusaha menjadi ‘pick me’, lebih baik fokus untuk menjadi diri sendiri yang autentik dan membangun hubungan yang tulus berdasarkan rasa saling menghargai. *