RMONLINE.ID - Meskipun luar angkasa adalah ruang hampa, beberapa astronot yang pernah melakukan perjalanan di sana melaporkan bahwa mereka merasakan aroma yang unik dan tak terlupakan ketika mereka kembali ke stasiun luar angkasa.
Secara teknis, di luar angkasa tidak ada udara, sehingga aroma tidak dapat terbawa seperti di Bumi.
Namun, setelah menjalani spacewalk atau aktivitas di luar pesawat luar angkasa dan kembali ke dalam, astronot mencium bau yang melekat pada pakaian luar angkasa mereka.
Menurut berbagai laporan dari astronot NASA, aroma yang tercium setelah kembali dari luar angkasa bervariasi, tetapi memiliki kesamaan dalam menggambarkannya sebagai bau yang tajam dan kuat.
BACA JUGA:Waspada! 7 Tanda Anak Tidak Bahagia dan Trauma Akibat Pola Asuh Orang Tua yang Salah
BACA JUGA:Masih Bingung Memulainya? Begini Cara Memulai Manifesting Private
Dominic Antonelli, seorang astronot NASA, menggambarkan luar angkasa sebagai memiliki bau yang mirip dengan logam panas, bubuk mesiu, atau pengelasan logam.
Sementara itu, Anousheh Ansari, seorang turis luar angkasa, mengatakan bahwa dia mencium aroma seperti kue almond yang terbakar. Beberapa astronot lainnya juga mencatat bahwa bau tersebut mirip dengan daging yang dibakar atau seperti barbekyu
Pertanyaannya adalah, dari mana asal bau tersebut? Menurut beberapa ilmuwan, bau ini kemungkinan berasal dari reaksi kimia yang terjadi ketika molekul oksigen yang berada di luar stasiun luar angkasa terpapar sinar ultraviolet dari matahari.
Sinar ini memecah molekul oksigen menjadi ozon, yang dikenal memiliki aroma yang khas seperti udara segar setelah hujan.
BACA JUGA:Menerapkan Pola Hidup yang Menenangkan! Mari Kenali Istilah Stoicism
BACA JUGA:Jajanan Nusantara yang Lezat Satu Ini Patut Dicoba! Ini Resep dan Cara Membuat Kue Clorot
Selain itu, senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang sering terbentuk akibat ledakan bintang, juga diyakini berperan dalam menciptakan bau yang khas tersebut. PAH juga dapat ditemukan di beberapa proses pembakaran di Bumi, seperti asap dari api terbuka
NASA bahkan menganggap bau luar angkasa ini cukup signifikan sehingga mereka membuat replika aroma tersebut sebagai bagian dari pelatihan astronot.
Steve Pearce, seorang ahli biokimia, ditugaskan untuk membuat aroma yang meniru bau luar angkasa ini. Hasilnya adalah sebuah parfum bernama "Eau de Space," yang diluncurkan pada tahun 2020.