Mereka memberikan dukungan dan kasih sayang, serta mendorong anak untuk mandiri.
Hasilnya, anak cenderung tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu bersosialisasi dengan baik.
Gaya ini memadukan struktur dengan fleksibilitas, yang memungkinkan anak untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung.
3. Permissive Parenting
Permissive parenting atau pola asuh permisif adalah gaya di mana orang tua cenderung tidak menetapkan banyak aturan dan memberikan kebebasan yang luas kepada anak.
Meskipun terlihat lebih santai, gaya ini bisa berujung pada kurangnya disiplin dan struktur dalam kehidupan anak.
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya permisif mungkin memiliki keterampilan sosial yang baik karena mereka merasa didengarkan, tetapi mereka juga bisa kesulitan memahami batasan dan aturan dalam situasi lain, seperti di sekolah.
4. Uninvolved Parenting
Uninvolved parenting, atau gaya pengasuhan yang tidak terlibat, adalah ketika orang tua sangat sedikit berinteraksi dengan anak dan tidak memberikan cukup perhatian baik secara emosional maupun fisik.
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya ini cenderung mengalami kesulitan dalam hal prestasi akademik, keterampilan sosial, dan memiliki harga diri yang rendah.
Kurangnya keterlibatan dari orang tua dapat menyebabkan anak merasa diabaikan dan tidak penting, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional mereka.*