2. Penyiapan Wadah Masukkan potongan apel ke dalam toples kaca. Pastikan toples telah dicuci bersih dan dikeringkan sebelumnya untuk menghindari kontaminasi.
3. Pembuatan Larutan Gula Dalam mangkuk terpisah, larutkan 3 sendok makan gula dalam 3 cangkir air. Aduk hingga gula benar-benar larut.
4. Perendaman Apel Tuangkan larutan gula ke dalam toples berisi potongan apel. Pastikan semua potongan apel terendam sepenuhnya. Jika diperlukan, tambahkan air bersih hingga apel terendam sekitar 2 inci di bawah permukaan air.
5. Penutupan Toples Tutup toples dengan kain bersih atau kain kasa, lalu kencangkan dengan karet gelang. Ini akan memungkinkan udara masuk sambil mencegah serangga atau kotoran jatuh ke dalam campuran.
6. Proses Fermentasi Letakkan toples di tempat yang gelap dan hangat, dengan suhu sekitar 70-80°F (21-27°C). Biarkan selama 2-3 minggu. Selama periode ini, Anda akan melihat gelembung-gelembung kecil muncul di permukaan, menandakan proses fermentasi sedang berlangsung.
7. Penyaringan Setelah 2-3 minggu, saring campuran menggunakan saringan halus atau kain kasa. Buang padatan apel dan simpan cairannya dalam toples bersih yang baru.
8. Fermentasi Lanjutan Tutup kembali toples dengan kain bersih dan karet gelang, lalu biarkan di tempat yang sama selama 2-4 minggu lagi. Selama periode ini, bakteri acetobacter akan mengubah alkohol menjadi asam asetat, membentuk cuka apel.
9. Penyimpanan Setelah proses fermentasi selesai, cuka apel Anda siap digunakan. Saring sekali lagi jika diperlukan, lalu simpan dalam botol tertutup rapat. Cuka apel buatan sendiri dapat bertahan hingga 6 bulan jika disimpan di tempat yang sejuk dan gelap.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat cuka apel alami di rumah. Selain hemat biaya, cuka apel buatan sendiri juga bebas dari bahan pengawet dan aditif yang sering ditemukan dalam produk komersial.
Selamat mencoba dan nikmati hasil jerih payah Anda!