Kandungan antimikroba dan antiinflamasi dalam daun bakung dapat membantu mencegah infeksi pada luka terbuka sekaligus mempercepat proses penyembuhan.
Penggunaan topikal dari ekstrak daun bakung telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam beberapa studi pendahuluan.
Meskipun memiliki berbagai manfaat potensial, perlu diingat bahwa penggunaan tanaman bakung sebagai obat harus dilakukan dengan hati-hati. Beberapa bagian tanaman ini, terutama umbinya, mengandung senyawa alkaloid yang dapat beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, penggunaan tanaman bakung untuk tujuan pengobatan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan praktisi kesehatan yang berpengalaman.
Penting juga untuk dicatat bahwa meskipun penggunaan tradisional tanaman bakung telah berlangsung selama berabad-abad, penelitian ilmiah modern tentang efek farmakologisnya masih terbatas.
Diperlukan lebih banyak studi klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas tanaman ini dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.
Semoga bermanfaat.*