RMONLINE.ID - Baterai adalah komponen vital dalam perangkat elektronik, termasuk ponsel dan mobil listrik. Salah satu masalah yang sering dihadapi pengguna ponsel adalah baterai yang kembung.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah baterai mobil listrik bisa mengalami masalah yang sama? Berdasarkan referensi dari berbagai situs berita lokal terbaru, mari kita telusuri fenomena ini lebih dalam.
Baterai kembung pada ponsel biasanya disebabkan oleh akumulasi gas di dalam baterai lithium-ion yang tidak bisa keluar.
Gas ini terbentuk karena reaksi kimia di dalam baterai yang tidak stabil, yang bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti overcharging, panas berlebih, atau kerusakan internal.
BACA JUGA:Kesegaran yang Menyehatkan! Begini Resep dan Cara Membuat Es Kelapa Alpukat
BACA JUGA:Inovasi Kelezatan Kuliner Nusantara, Begini Resep dan Cara Membuat Tekwan Goreng
Baterai yang kembung dapat menyebabkan risiko kebakaran atau ledakan, sehingga sangat penting untuk menggantinya segera.
Mobil listrik umumnya menggunakan baterai lithium-ion, sama seperti ponsel. Namun, ada beberapa perbedaan signifikan dalam desain dan pengelolaan baterai ini.
Baterai mobil listrik dirancang untuk kapasitas yang jauh lebih besar dan dilengkapi dengan sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) yang canggih.
BMS ini berfungsi untuk mengatur pengisian daya, menjaga suhu, dan memantau kondisi setiap sel baterai untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan aman.
Meskipun secara teori baterai mobil listrik bisa mengalami kembung seperti baterai ponsel, kenyataannya sangat jarang terjadi.
Berikut beberapa alasan mengapa baterai mobil listrik lebih aman dari risiko kembung:
1. Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang Canggih
BMS yang terpasang pada baterai mobil listrik terus memantau kondisi baterai, termasuk suhu dan tegangan setiap sel.
BACA JUGA:Hidangan Laut yang Menggugah Selera! Begini Resep dan Cara Membuat Cumi Asin Pedas