RMONLINE.ID - Bulan agustus merupakan bulan kemerdekaan, maka perlu mengenang bagaimana perjuang para pejuangan bangsa dimasa lampau.
Salah satunya aksi 2.000 orang pasukan Inong Balee atau janda-janda pahlawan yang dipimpin, Malahayati berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda 11 September 1599.
Ia berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Ia juga terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar.
Malahayati mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
BACA JUGA:Bukan Hanya Raden Ajeng Kartini, Inilah 7 Pahlawan Pahlawan Perempuan Indonesia
Laksamana adalah pangkat tertinggi untuk perwira Angkatan Laut dan telah umum diketahui bahwa yang menyadang pangkat tersebut adalah seorang pria.
Maka Laksamana Malahayati menjadi perempuan pertama di dunia yang menyandang panglima tertinggi di laut.
Atas jasa kepahlawanannya tersebut, namanya diabadikan dalam berbagai tempat dan lembaga strategis di Indonesia.
Keumalahayati lahir di o1 Januari 1550 dan meninggal 30 Juni 1615. Ia pejuang perempuan yang berasal dari Kesultanan Aceh.
Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.
BACA JUGA:Pengorbanan Istri Para Pahlawan Yang Jarang Diketahui, Padahal Menentukan
BACA JUGA:Pemkab Akan Bangun Patung Pahlawan dan Harimau di Bundaran Mukomuko
Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513–1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.
Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati diberi jabatan strategis sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.