Kisah Perusahaan Kodak yang Bangkrut Karena Meremehkan Inovasi dari Karyawan

Kamis 08-08-2024,06:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Kodak, sebuah nama besar dalam industri fotografi, pernah menjadi raksasa yang menguasai pasar film kamera di seluruh dunia. Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. 

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kejatuhan Kodak adalah kegagalan perusahaan dalam mengadopsi inovasi yang diajukan oleh karyawannya sendiri. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana hal ini terjadi.

Pada puncak kejayaannya di tahun 1970-an dan 1980-an, Kodak menguasai sekitar 90% pasar film di Amerika Serikat. Inovasi dan kualitas produk membuat Kodak menjadi pilihan utama bagi para fotografer, baik amatir maupun profesional. 

Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat masalah serius yang tidak diantisipasi oleh manajemen perusahaan.

BACA JUGA:PAN Secara Resmi Sudah Keluarkan Mandat Untuk Calon Bupati Mukomuko

BACA JUGA:KPU Tetapkan TPS Tambahan untuk Pilkada Mukomuko 2024

Pada tahun 1975, seorang insinyur Kodak bernama Steve Sasson menciptakan kamera digital pertama. Sasson melihat potensi besar dalam teknologi digital, tetapi manajemen Kodak tidak menganggapnya serius. 

Mereka merasa bahwa kamera digital akan mengancam bisnis inti mereka, yaitu penjualan film dan kertas cetak foto. Akibatnya, inovasi ini diabaikan dan tidak dikembangkan lebih lanjut.

Sementara Kodak bersikeras mempertahankan bisnis filmnya, perusahaan lain mulai melihat potensi pasar kamera digital. 

Perusahaan seperti Sony, Canon, dan Nikon mulai mengembangkan dan memasarkan kamera digital, yang akhirnya menjadi pilihan populer di kalangan konsumen. Kodak yang terlambat beradaptasi dengan perubahan ini, mulai kehilangan pangsa pasar.

BACA JUGA:Porami FC Gebuk Porsel di Final dengan Skor 3 : 2, Bupati Mukomuko Tutup Turnamen Bandar Ratu Cup II

BACA JUGA:Tes CPNS 2024 Segera Diumumkan, Ini Syarat dan Cara Mendaftar Anti Gagal

Kegagalan untuk berinovasi dan mengadopsi teknologi baru menyebabkan penurunan drastis dalam pendapatan Kodak. Pada awal 2000-an, perusahaan ini mulai merasakan tekanan finansial yang semakin berat. 

Meskipun akhirnya Kodak mencoba masuk ke pasar digital, mereka sudah terlalu terlambat. Pada tahun 2012, Kodak mengajukan kebangkrutan di bawah Chapter 11, sebuah langkah yang menandai berakhirnya dominasi mereka dalam industri fotografi.

Kisah Kodak menjadi contoh klasik tentang pentingnya inovasi dan adaptasi dalam dunia bisnis yang terus berubah. 

Kategori :