Ketika Olimpiade Paris 2024 Jadi Sorotan Upacara Pembukaan Tuai Kritik, Tagar #Paris2024Shame Trending

Jumat 02-08-2024,10:30 WIB
Reporter : Anwar
Editor : Fitriani

RMONLINE.ID – Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang digelar dengan megah di Sungai Seine pada Sabtu (27/7) lalu, kini menjadi sorotan tajam publik dan menuai kecaman dari berbagai kalangan. Alih-alih mendapatkan pujian, acara yang seharusnya menjadi simbol persatuan dan perdamaian dunia ini justru dianggap sebagai “aib” dan dinilai telah menodai nilai-nilai luhur Olimpiade.

Salah satu adegan yang memicu kontroversi adalah penampilan yang dianggap memparodikan lukisan “Perjamuan Terakhir” karya Leonardo da Vinci. Adegan tersebut menampilkan seorang wanita dengan hiasan kepala menyerupai lingkaran cahaya, dikelilingi oleh penari dan seorang DJ dalam pose yang mengingatkan pada lukisan ikonik tersebut.

Kecaman keras datang dari berbagai tokoh agama, politisi, dan masyarakat umum. Uskup Agung Paris, Michel Aupetit, menyatakan keprihatinannya dan menyebut adegan tersebut sebagai “penghinaan terhadap umat Kristiani”. Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga ikut mengecam upacara pembukaan ini dan menyebutnya sebagai “aib yang memalukan”.

Tidak hanya dari kalangan agama dan politik, kritik juga datang dari para pengamat budaya dan seni. Mereka menilai bahwa upacara pembukaan tersebut kurang memiliki nilai artistik dan gagal menyampaikan pesan-pesan universal Olimpiade. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai “pertunjukan norak” yang tidak layak untuk ajang sebesar Olimpiade.

BACA JUGA:Buaya Air Hitam Sungai Rumbai Sudah Serang 4 Korban, 2 Orang Meninggal

BACA JUGA:Paskibraka Mukomuko Jalani Karantina 14 Hari, Kesbangpol: Makanan dan Kesehatannya Kami Pantau

Panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024 telah mengeluarkan permintaan maaf atas kontroversi yang terjadi. Mereka menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menghina atau menyinggung pihak mana pun. Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya belum mampu meredakan kemarahan publik.

Di media sosial, tagar #Paris2024Shame dan #BoycottParis2024 menjadi trending topic. Banyak netizen yang mengungkapkan kekecewaan mereka dan menyerukan boikot terhadap Olimpiade Paris 2024. Beberapa bahkan mengancam akan melakukan aksi demonstrasi di depan kantor panitia penyelenggara.

Kontroversi ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024. Mereka harus bekerja keras untuk memulihkan citra Olimpiade yang telah tercoreng. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.

BACA JUGA:Tiga Bakal Paslon Bupati Mukomuko Sudah Siap, Sapuan dan Muharamin Rebutan Perahu

BACA JUGA:Memasak Mie Rebus Tidak Harus Mengganti Air, Bisa Mengurangi Rasa

Meskipun menuai kecaman, ada juga pihak yang membela upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Mereka berpendapat bahwa setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda terhadap seni dan budaya. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada pihak yang merasa tersinggung atau dirugikan oleh sebuah pertunjukan seni.

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, kontroversi ini telah memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak. Bahwa dalam menyelenggarakan sebuah acara besar seperti Olimpiade, perlu adanya kehati-hatian dan kepekaan terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang ada.*

Kategori :