Sangat langka Terjadi! Inilah Penyakit Urtikaria Aquagenik, Kondisi Alergi Terhadap Air

Kamis 25-07-2024,12:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Bayangkan tidak bisa mandi, berenang, atau bahkan menangis tanpa mengalami reaksi alergi yang menyakitkan. 

Bagi penderita urtikaria aquagenik, ini adalah realitas sehari-hari. Penyakit langka ini, yang hanya memengaruhi sekitar 100 orang di seluruh dunia, menimbulkan respons alergi ketika kulit bersentuhan dengan air.

Urtikaria aquagenik, juga dikenal sebagai alergi air, adalah kondisi dermatologis yang sangat jarang terjadi. 

Pertama kali dilaporkan pada tahun 1964, penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal yang menyakitkan setelah kontak dengan air dalam bentuk apapun - air tawar, air laut, bahkan keringat.

Gejala biasanya muncul dalam waktu beberapa menit setelah paparan air dan dapat bertahan selama 30 menit hingga 2 jam. 

Ruam umumnya muncul di bagian atas tubuh, terutama leher, dada, lengan, dan punggung. 

Dalam kasus yang parah, reaksi bisa menyebabkan sesak napas, sakit kepala, dan bahkan anafilaksis.

Yang membuat kondisi ini semakin menarik adalah fakta bahwa penyebab pastinya masih belum diketahui. 

BACA JUGA:Inilah Beberapa Pilihan untuk Penanganan Somniphobia, Ketakutan Tidur Berlebihan

BACA JUGA:Fobia yang Unik, Yuk Kenali Istilah Somniphobia Ketakutan Akan Tidur Berlebih

Beberapa teori menyebutkan bahwa air memicu pelepasan histamin dari sel-sel kulit, atau bahwa ada interaksi antara air dan zat yang tidak diketahui di atau pada kulit. 

Ada juga spekulasi bahwa kondisi ini mungkin terkait dengan perubahan hormon, karena sebagian besar kasus terjadi pada wanita dan sering dimulai saat pubertas.

Diagnosis urtikaria aquagenik dapat menjadi tantangan karena gejalanya mirip dengan beberapa kondisi kulit lainnya. 

Tes yang biasa dilakukan adalah uji provokasi air, di mana kain basah ditempelkan pada kulit selama 30 menit untuk melihat apakah muncul ruam.

Penanganan kondisi ini terutama berfokus pada manajemen gejala. Antihistamin sering diresepkan untuk mengurangi gatal dan pembengkakan. 

Kategori :