Saking nekadnya Soekarno memberanikan diri mendatangi orang tua Mien Hessels untuk melamarnya. "Tuan," kata Soekarno. "Kalau tuan tidak berkeberatan, saya ingin minta anak tuan.".
"Kami? inlander kotor, seperti kami?" sembur tuan Hessels, "Kenapa kamu berani-beraninya mendekati anakky? keluar, kamu binatang kotor. Keluar!"
Jawaban ayah dari Mien Hessels terasa seperti disambar petir oleh Soekarno, ia sangat syok dan pergi dengan rasa hampa.
Seokarno kembali bertemu dengan Mien Hessels dua puluh tiga tahun kemudian, saat itu Soekarno sudah tidak kenal dan saat dikenalkan, ia sangat kaget Mien Hessels yang dulu cantik berubah sangat buruk rupa. Akhirnya Soekarno bersyukur lamarannya dulu ditolak.*