Kasus Anto ini menjadi tamparan keras bagi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Sudah saatnya untuk mengevaluasi sistem penilaian dan fokus pada pengembangan kemampuan mahasiswa yang lebih komprehensif.
Predikat cumlaude memang membanggakan, namun bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Kualitas penelitian, kemampuan berpikir kritis, dan etos kerja yang baik jauh lebih penting untuk menunjang kesuksesan di masa depan.
Semoga kisah Anto ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi para mahasiswa, dosen, dan pihak kampus untuk bersama-sama membangun sistem pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan berfokus pada pengembangan karakter dan kemampuan mahasiswa yang lebih menyeluruh.*