Bhutan, misalnya, sangat terkenal dengan pariwisatanya yang eksotis dan industri kerajinan tangan yang unik. Dengan mengandalkan sektor-sektor ini, mereka bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ekonomi domestik.
Ketersediaan pangan dan energi juga bisa menjadi tantangan besar bagi negara yang tidak punya laut. Mereka harus memastikan pasokan makanan dan bahan bakar yang cukup, sering kali dengan mengandalkan impor.
Ini membuat negara-negara landlocked rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa negara berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan dan pertanian lokal. Dengan begitu, mereka bisa memastikan ketahanan pangan dan energi yang lebih baik.
Meskipun tidak memiliki pantai yang bisa menarik wisatawan, negara-negara landlocked bisa memanfaatkan keindahan alam dan budaya mereka. Pegunungan, danau, dan situs sejarah sering kali menjadi daya tarik utama.
Nepal, misalnya, terkenal dengan pegunungan Himalaya yang menjadi destinasi impian para pendaki dan pencinta alam dari seluruh dunia. Dengan mengembangkan pariwisata, mereka bisa meningkatkan perekonomian dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor lain.
Ketergantungan pada negara tetangga bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, hubungan baik dan kerjasama bisa membantu mengatasi banyak tantangan. Di sisi lain, jika hubungan politik atau diplomatik sedang tidak baik, akses perdagangan dan transportasi bisa terganggu.
Oleh karena itu, negara-negara landlocked sering kali harus pintar-pintar dalam diplomasi dan membangun hubungan internasional yang stabil.*