Jika dibiarkan, peningkatan asam lambung yang berlebihan dapat memicu timbulnya penyakit maag atau gastritis.
4. Menyebabkan Kadar Gula Darah Tidak Stabil
Menahan lapar dapat menyebabkan ketidakstabilan kadar gula darah dalam tubuh. Saat Anda melewatkan waktu makan, kadar gula darah akan turun drastis, menyebabkan gejala seperti pusing, gemetar, dan mudah tersinggung.
Sebaliknya, saat Anda akhirnya makan, gula darah dapat melonjak tinggi secara tiba-tiba. Fluktuasi gula darah yang tidak terkontrol ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
5. Otot Jadi Lemah
Saat Anda menahan lapar, tubuh akan mulai memecah otot untuk mendapatkan energi. Proses ini disebut katabolisme, di mana otot diuraikan menjadi asam amino untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif.
Akibatnya, massa otot akan berkurang dan kekuatan fisik menurun. Hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko cedera.
6. Mengalami Malnutrisi
Menahan lapar secara rutin dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein.
Malnutrisi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kelemahan tulang, gangguan sistem imun, dan penurunan fungsi organ.
Dalam jangka panjang, malnutrisi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti osteoporosis dan penyakit jantung.
7. Penurunan Fungsi Imun
Nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Saat Anda sering menahan lapar, tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai untuk mendukung fungsi imun yang optimal.
Hal ini dapat meningkatkan kerentanan Anda terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya.
8. Menyebabkan Resiko Terkena Anemia
Menahan lapar dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko anemia, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.