RADARMUKOMUKO.COM – Genre film horor telah menjadi salah satu genre yang sangat di favorit ia oleh masyarakat Indonesia.
Sudah sejak bertahun-tahun lamanya film horor tak pernah absen untuk tayang di bioskop maupun layanan streaming online
Saat ini sudah banyak sekali Ragam film horor dengan variasi cerita yang berbeda-beda dihadirkan demi menghibur masyarakat Indonesia.
Namun, belakangan ini ramai sekali film horor yang disebut membawa kampanye hitam terhadap agam Islam sehingga menuai banyak kontra.
Salah satu yang tengah ramai saat ini yaitu hadirnya film KIBLAT.
Alih-ih mendapat pujian atau ditunggu-tunggu masyarakat, saat poster dan trailer dirilis, film inj justru menuai perbincangan miring.
BACA JUGA:Fokus Program Pemkab Mukomuko 2025, Penguatan Layanan Dasar, Pembangunan Infrastruktur dan SDM
BACA JUGA:Nikmati Waktu Bersantai dengan Cemilan Keju Aroma, Begini Resep dan Cara Membuatnya
Dalam poster tersebut, terlihat potret seorang perempuan yang tengah salat dalam posisi rujuk, namun setelahnya potret tidak lazim terjadi, yaitu kepala yang memutar dan berteriak.
Melalui laman Twitter atau X, para warganet mengecam hadirnya film tersebut. Banyak dari mereka yang mengatakan jika fil seperti ini hanya membuat orang menjadi takut untuk beribadah.
Dalam unggahan terbaru Ketua MUI Cholil Nafis di laman Instagramnya, diketahui bahwa tim Leo Pictures dari film KIBLAT hadir ke Majelis Ulama Indonesia, untuk menyelesaikan polemik yang terjadi di masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, tim produser film Kiblat memaparkan isi film, proses pemilihan judul, dan poster.
Termasuk soal penyebab adanya kontroversi di masyarakat tentang judul film dan posternya.
Tim Leo Pictures akhirnya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Hasil dari pertemuan ini adalah film Kiblat akan diganti judul dan poster filmnya.
Sedangkan isinya film akan diserahkan kepada Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menilai atau meloloskannya.