Selalu Ada Saat Lebaran, Ternyata Khong Guan Bukan dari Indonesia

Rabu 27-03-2024,10:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

Setelah Jepang pergi dari Singapura pada tahun 1945, Keng dan Han kembali ke Singapura. 

Keduanya kemudian menikah dengan pasangan masing-masing, dan memutuskan untuk kembali berbisnis biskuit.

Terobosan besar datang ketika Han secara tidak sengaja menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak akibat perang yang dijual sebagai barang bekas dari pabrik lama tempat mereka dulu bekerja.

Han segera membeli mesin tersebut dan memperbaikinya. Ia memasang jalur produksi biskuit semi-otomatis menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor melalui oven bata.

Berkat kerja keras dan ketekunan keduanya, pada tahun 1947 Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Pte Ltd resmi berdiri. Sekitar tahun 1950 hingga 1960-an, Khong Guan melakukan ekspansi ke Malaysia.

Pada awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China. 

Permintaan penjualan terus berdatangan, dan biskuit Khong Guan akhirnya bisa terjual sampai ke Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.

Namun pada tahun 2001, Chew Choo Keng meninggal dunia pada umur 86 tahun. Pada saat kematiannya, pabrik biskuit yang ia dirikan telah menjadi perhatian multinasional dengan pabrik dan perusahaan asosiasi di Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Hong Kong, Tiongkok, dan Amerika Serikat.*

Kategori :