Hal ini disebut sebagai persistensi laktase, yaitu suatu mutasi genetik yang memungkinkan orang dewasa mencerna susu hewani.
Persistensi laktase lebih banyak ditemukan di Eropa Utara, Amerika Utara, dan beberapa tempat lain yang memiliki tradisi minum susu hewani.
- Manfaat dan Risiko Susu Hewani
Susu hewani memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Susu hewani mengandung protein tinggi yang mudah dicerna dan diserap tubuh, serta mengandung asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.
Protein ini penting untuk membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, seperti otot, tulang, kulit, dan rambut.
Susu hewani juga mengandung kalsium dan vitamin D yang berfungsi untuk menjaga tulang dan gigi tetap kuat serta mencegah osteoporosis.
BACA JUGA:BREAKINGNEWS, Upacara HUT Kabupaten Berlangsung, PLN Tetap Matikan Listrik
BACA JUGA:UIN Sultan Syarif Kasim Buka 19 Program Studi Pada SNBT 2024, Cek Kuotanya di Sini
Selain itu, susu hewani mengandung vitamin A, B, C, dan E, serta mineral seperti zat besi, magnesium, fosfor, dan seng yang mendukung fungsi imun, metabolisme, dan sistem saraf.
Namun, susu hewani juga memiliki beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Bagi orang yang intoleran laktosa, minum susu hewani bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Bagi orang yang alergi susu, minum susu hewani bisa menyebabkan reaksi alergi yang serius, seperti gatal-gatal, ruam, sesak napas, dan syok anafilaksis.
Selain itu, susu hewani juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dan lemak jenuh dalam darah, yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Susu hewani juga bisa mengandung hormon, antibiotik, dan pestisida yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
- Alternatif Susu Hewani