Tentu dalam hal ini, ia juga minta kejaksaan Mukomuko turun memantau dan menyukseskan pemilu yang merupakan agenda nasional dan selalu jaga netralitas.
"Kita punya tugas mengawal suksesnya pemilu, tentu perlu dipastikan sepeti apa persiapan pemilihan yang akan dilaksanakan," tuturnya.
Bupati Sapuan, juga mengucapkan selamat datang dan terimakasih atas kunjungan Kepala kejaksaan tinggi Bengkulu ke Mukomuko. Tentu perjuangan untuk sampai ke Mukomuko tidak mudah, karena Mukomuko merupakan kabupaten paling jauh dan terpencing di Bengkulu.
Pada kesempatan ini, bupati juga menceritakan kondisi Mukomuko dan capaiannya berkat sinergitas dengan kejaksaan, Polres, DPRD dan unsur lainnya.
Dimana Mukomuko bertahun-tahun mengalami krises listrik, sekarang baru bisa teratasi dengan sudah terkoneksinya listrik dengan Sumbar, Pekan Baru hinga Jambi lewat SUTT. Berkat kerjasama dengan kajari dalam memberi pengertian pada masyarakat pemilik lahan yang dilintasi jalur SUTT.
BACA JUGA:Ribuan Warga Pindah Memilih ke Kabupaten Mukomuko, Batas Terakhir H-7 Pemilu 2024
BACA JUGA:44 Desa Sudah Ajukan Pencairan DD Tahap I, Sekda Merasa Belum Puas
Ini termasuk cepat, dimana mereka hanya butuh waktu dua tahun, sementara daerah lain bahkan kadang sampai 8 tahun untuk menyelesaikannya. Semua tidak lepas dari sinergitas dengan kejaksaan, kepolisian, TNI dan lainnya.
"Dalam 2 tahun, berkat bantuan kejaksaan dan lainnya, kita bisa menyelesaikan pembebasan lahan untuk SUTT, hingga listrik mulai terkoneksi, walau masih perlu penyesuaian," kata bupati.
Dampak minim listrik, selama ini aktvitas perekonomian masih nyendat, hingga kebutuhan daerah banyak didatangkan dari Sumbar, seperti ayam, telur dan sebagainya. Sebab semua perlu listrik. Baik untuk produksi, dunia usaha, peternakan hingga pertanian.
"Banyak barang kebutuhan kita dari Sumbar. Karena selama ini kita susah berkembang dampak listrik minim. Padahal listrik adalah penggerak semua aktivitas perekonomian," paparnya.*