Namun, karena ini merupakan permintaan dari sang ayah, Laras pun menuruti keinginannya untuk kembali pulang ke Bandung.
Setelah ketiga anaknya berkumpul di rumah lama mereka yang terletak di Bandung Dahlan mengatakan bahwa ia akan mewariskan guest house-nya kepada salah satu dari anak-anaknya tersebut.
Namun, mereka harus bisa untuk mengelola guest house tersebut selama satu bulan sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
Nantinya, para karyawan yang bekerja di guest house tersebut akan berperan menjadi juri.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Mutasi Pejabat Eselon II, III dan IV, Ini Daftar Lengkapnya
Mereka akan menilai untuk menentukan siapakah yang akan pantas dan layak untuk menjadi pemilik guest house tersebut.
meskipun mereka sempat menolak di awal penawaran yang diberikan oleh ayah mereka tersebut, pada akhirnya mereka pun menerima tantangannya.
Adam mulai melatih karyawannya yang bertujuan agar pelayanan guest house mereka sangat membaik.
Sementara itu, Laras berusaha untuk mempromosikan guest house dengan mendaftarkannya ke aplikasi traveling yang bertujuan agar orang-orang bisa melihat guest house tersebut secara online.
Sedangkan Dicky fokus untuk merangkul para karyawan yang bekerja di guest house tersebut dengan cara mentraktir para karyawan dan berkomunikasi selayaknya teman.
Semua hal yang dilakukan oleh tiga bersaudara tersebut berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan suatu apapun.
Namun, keadaan tersebut tidak berlangsung lama ketika Adam dan Laras memeriksa keuangan di mana mereka menemukan bahwa uang yang masuk ke guest house mereka hilang tak tahu kemana.
Di saat uang tersebut hilang, sayangnya kejadian itu terjadi setiap Dicky yang sedang bertugas mengolah guest house tersebut.
Adam dan Laras pun kemudian mulai skeptis terhadap Dicky karena kebiasaannya yang menggunakan obat-obatan terlarang sehingga menuduh Dicky sebagai dalang dari kehilangan uang tersebut.
Dicky yang merasa tidak terima dengan tuduhan tersebut akhirnya kabur ke rumah pacarnya.