Beberapa contoh istirahat fisik pasif diantaranya adalah duduk atau tidur.
Sementara kegiatan istirahat fisik aktif yaitu seperti melakukan yoga peregangan, serta terapi pijat yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi serta fleksibilitas tubuh.
3. Istirahat sensorik
Istirahat sensorik merupakan salah satu istilah istirahat yang berkaitan dengan kegiatan mengambil jeda dari rangsangan sensorik yang terus-menerus diterima setiap hari.
Rangsangan sensorik yang dimaksud tersebut melibatkan berbagai aspek, termasuk suara, cahaya, bau, rasa, serta sentuhan.
Dalam kegiatan sehari-hari, kita seringkali terpapar pada lingkungan yang penuh dengan kebisingan, cahaya terang, serta rangsangan sensorik lain yang dapat membebani sistem saraf kita.
BACA JUGA:Inilah Dampak Penggunaan Gadget Berlebihan Bagi Kesehatan Kulit, Bisa Sebabkan Penuaan Dini
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melakukan istirahat sensorik diantaranya mematikan TV mengurangi kebisingan visual dan audio, serta menutup mata untuk mengurangi rangsangan cahaya, atau menghabiskan waktu di ruangan yang tenang untuk menghindari kebisingan.
4. Istirahat sosial
Meskipun manusia merupakan makhluk sosial, tetapi kita perlu memberikan jeda kepada diri kita dalam bersosialisasi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan istirahat sosial diantaranya dengan menghabiskan waktu sendirian, menghindari interaksi sosial, menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga terdekat, piknik, atau perawatan diri.
BACA JUGA:Inilah Dampak Penggunaan Gadget Berlebihan Bagi Kesehatan Kulit, Bisa Sebabkan Penuaan Dini
Ketika kita beristirahat secara sosial, kita dapat memberikan diri kita waktu untuk mengisi daya serta menjaga emosional dalam diri kita.
5. Istirahat emosional
Istirahat emosional dapat diartikan sebagai istirahat dari tuntutan emosional yang sering kita hadapi.
Beberapa diantaranya seperti seringkali kita berpura-pura senang dan baik-baik saja untuk menjaga mood dan perasaan orang lain.