Maria dan Sjahrir hanya bisa mengecap manisnya hidup berumah tangga tak lebih dari 5 minggu. Maria yang sehari-hari senang menggunakan kebaya dan kain mengundang perhatian orang Belanda. Apalagi dia yang berkulit putih menikah dengan orang pribumi di masjid.
Lima minggu setelah menikah, Maria terpaksa diasingkan ke negara asalnya, Belanda. Hal tersebut merupakan hukuman karena masih dianggap belum resmi bercerai dengan Sal Tas suami dari Maria sebelumnya.
BACA JUGA:Cinta Berbeda Agama 3 Pahlawan Nasional Yang Berakhir Begini
Seperti dikisahkan, pertemuan keduanya saat Sutan Sjahrir berkuliah dan tinggal di Belanda. Kala itu Maria Johanna Duchteau adalah istri dari Salomon Tas, berkawan dekat dengan Sjahrir.
Bahkan Sjahrir, Salomon Tas dan Maria tinggal dalam rumah yang sama, termasuk dua orang anak dari Tas dan Maria, mereka sama-sama penggemar sastra, musik dan film. Berjalan waktu hubungan Maria dan Sjarir semakin dekat. Apalagi Tas terlalu sibuk berpolitik dan tidak mempunyai banyak waktu untuk istri dan anak-anaknya.
Walau sudah bersuami dan punya anak, Maria kala itu masih sangat cantik, setiap lelaku yang melihatnya pasti tertarik, termasuk Sultan Sjarir.
Saat hubungan Syahrir dengan Maria Johanna Duchateau tengah akrab dan dekat. Tambah lagi Maria dan suaminya Salmon Tas sedang mengalami masa suram pernikahan.
BACA JUGA:Bung Tomo Pembakar Semangat Pertempuran 10 November, Hingga Ditetapkan Hari Pahlawan
Syahrir harus angkat kaki dari Belanda setelah dipecat dari PI. Penyebabnya beberapa mahasiswa anggota PI menganggap syaahrir dan Hatta tidak solidaritas kepada Sukarno yang saat itu sedang mendekaam di penjara sukamiskin.
Ternyata sepergian Syahrir dari Belanda, Maria dan suaminya Salomon Tas bercerai secara resmi di pengadilan Belanda.
Maria pun bersurat ke Sjahrir, ia menyusul ke Indonesia atau Hindia Belanda.
Pada April 1932, pasangan kekasih yang tengah dilanda rasa rindu mendalam itu akhirnya bertemu. Masih pada bulan itu, tanggal 10, Mieske panggilan sayang Sutan Sjahrir kepada Maria –dan Sidi –panggilan sayang Maria kepada Sjahrir—menikah di sebuah masjid di Medan.
Maria sendiri merupakan nonmuslim sehingga gunjingan serta desas-desus mengenai hubungan mereka pun ramai diperbincangkan.*