RADARMUKOMUKO.COM – Demam Berdarah atau biasanya di kenal dengan DBD adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri yang di bawa oleh nyamuk.
Penyakit DBD di bawa melalui perantara gigitan nyamuk yang mengakibatkan penderitanya mengalami berbagai gejala.
Bakteri penyebab DBD yang di bawa nyamuk ini bernama nyamuk aedes aegypti.
Penderita DBD di Indonesia terbilang sangat tinggi hingga ribuan kasus, bahkan sebagian pasien DBD harus berakhir dengan kehilangan nyawa.
BACA JUGA:Yuk Cari Tahu, Ini Manfaat Kecombrang Bagi Kesehatan
Langkah untuk menekan dan mencegah terjadinya kasus DBD yang lebih banyak pemerintah mengeluarkan inovasi baru berupa penyebaran nyamuk ber-wolbachia.
Nyamuk ini merupakan inovasi yang di lakukan pemerintah dalam berupaya menurunkan penularan DBD.
Prinsip yang di gunakan dalam teknologi ini adalah dengan menggunakan bakteri alami wolbachia yang hampir sebagian besar di temukan di serangga.
Bakteri wolbachia ini di masukan ke dalam nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk pembawa DBD yang kemudian bertelur dan menghasilkan nyamuk aedes aegpti ber-wolbachia.
Dengan langkah ini maka populasi nyamuk aedes aegypti dapat menurun dan akan di gantikan dengan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachoa yang tidak akan menyebabkan terjadinya DBD.
BACA JUGA:Mengenal Diet Pisang, Apakah Ampuh Menurunkan Berat Badan Dalam Dua Minggu? Begini Penjelasannya
Penerapan inovasi baru ini menjadi langkah yang efektif untuk mencegah terjadinya kasus DBD yang tinggi berdasarkan hasil kajian yang di lakukan WHO tahun 2021.
Di Indonesia sendiri sudah dilakukan perluasan penyebaran inovasi teknologi nyamuk ini.
Setidaknya terdapat 5 kota besar di Indonesia yang sudah menjadi area penyebaran nyamuk Wolbachia yaitu di Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang dan Bontang.
Mempertimbangkan hasil yang baik tersebut, Kemenkes memutuskan untuk memperluas area penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia.