> Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian membawa berita kepada saya, karena sesungguhnya saya ingin keluar kepada kalian dengan hati yang bersih. Dan tidak sepatutnya bagi seorang muslim untuk memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Barangsiapa yang memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, kemudian ia meninggal, maka ia akan masuk neraka.”
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa salah satu kewajiban seorang muslim adalah menjaga silaturahim dengan saudaranya, dan tidak boleh memutuskan hubungan lebih dari tiga hari. Jika ia melanggar kewajiban ini, maka ia akan mendapatkan ancaman siksa neraka.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus memprioritaskan kewajiban kita terlebih dahulu, sebelum bersedekah. Kita harus memenuhi kebutuhan pokok kita dan keluarga kita, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Kita juga harus membayar zakat, hutang, dan hak-hak yang lain, jika ada.
BACA JUGA:Mirip Crepes, Ini Resep Leker Pisang Keju yang Crispy dan Anti Gagal
Setelah itu, baru kita bisa bersedekah dengan sesuai kemampuan kita, tanpa harus memaksakan diri atau mengorbankan kebutuhan kita. Kita bisa bersedekah dengan harta, tenaga, ilmu, doa, senyuman, atau hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Kita juga harus bersedekah dengan ikhlas, tanpa riya, sum'ah, atau ujub.
Dengan bersedekah sesuai kemampuan, kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, dan tidak akan merasa kekurangan atau susah. Allah SWT berfirman dalam surat Saba' ayat 39:
> قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
> Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya."
Dalam ayat ini, Allah SWT menjanjikan bahwa apa saja yang kita nafkahkan di jalan-Nya, maka Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Allah SWT juga Maha Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya, sehingga Dia akan memberikan rizki yang cukup dan sesuai untuk kita.*