Daftar Pahlawan Nasional Yang Meninggal Diusia Muda, Bahkan Belasan Tahun

Jumat 27-10-2023,21:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Namanya kini diabadikan sebagai nama bandar udara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma. 

Pierre Andreas Tendean

Pierre mengawali kariernya di bidang militer dengan menjadi intelijen dan ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution dengan pangkat letnan satu. 

Pierre Andreas Tendean lahir pada 21 Februari 1939.

Pada tahun 1965, Tendean menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September. Tendean tutup usia pada usia 26 tahun. 

Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya. Pada 5 Oktober 1965, Tendean ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia. 

RA Kartini

Jasanya diabadikan setiap tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Pahlawan wanita satu ini lahir di Jepara pada tahun 1879.

Kartini meninggal pada tahun 1904 di usia 25 tahun, empat hari setelah melahirkan anaknya yang bernama RM Soesalit.

Perjuangannya sebagai penuntut kesamaderajatan wanita dengan pria membuat dirinya dikenal oleh seluruh wakyat Indonesia bahkan hingga saat ini.

BACA JUGA:Kisah Cinta Pahlawan Nasional Teuku Umar Suami Kedua Dari Cut Nyak Dhien

BACA JUGA:Sederet Pahlawan Nasional Yang Jarang Diingat, Jarang ada Dalam Buku Pelajaran

Kartini juga pun membuka sekolah wanita di kompleks kantor Bupati Rembang demi mewujudkan emansipasi yang diinginkannya.

I Gusti Ngurah Rai (30 Tahun) 

Namanya kini diabadikan sebagai nama bandar udara di Bali. I Gusti Ngurah Rai adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Carangsari, Bali, 30 Januari 1917. 

Pada masa penjajahan, bersama pasukannya Ciung Wanara turut melawan pasukan Belanda. Lantaran aksinya tersebut, I Gusti Ngurah Rai wafat dalam medan Pertempuran Margarana. 

Kategori :