MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Dampak kekeringan akibat penomena El Nino mulai dirasakan sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Terutama, bagi masyarakat yang tinggal di kawasan dataran tinggi. Mereka kesulitan memperoleh air bersih lantaran air sumur milik warga mengering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi, ST., MT ketika dikonfirmasi, membenarkan pihaknya sudah menerima informasi dari beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.
BACA JUGA:Hasil Pertemuan Khusus, Gaji Guru Honor Mukomuko Tetap Akan Dibayar Penuh
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan dan terus memantau situasi di lapangan. Selain itu, pihaknya juga menghubungi pemerintah kecamatan, koordinasi dan meminta laporan wilayah terdampak kekeringan dari masing-masing kecamatan.
‘’Kami telah menghubungi beberapa camat, dan Kades untuk terus koordinasi dan melaporkan wilayah terdampak kekeringan dan warganya kesulitan mendapatkan sumber air bersih,’’ ungkap Ruri Irwandi.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil komunikasi dengan beberapa camat di wilayah ini, situasi dan kondisi wilayahnya tidak terlalu terdampak kekeringan.
Menurutnya, wilayah daerah ini tidak terlalu terdampak karena kebanyakan wilayah ini sudah ada program penyediaan air ninum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas dan ada sumur bor.
Kendati demikian, katanya, pihaknya telah meminta laporan dari kecamatan yang wilayah terdampak seperti kekeringan.
"Kalau memang dampaknya signifikan dan banyak bisa jadi kita minta upaya dalam mengurangi risiko bencana kolaborasi dengan steakholder dan pihak swasta di daerah ini," ujarnya.
BACA JUGA:Jembatan Target Dana Inpres di Mukomuko Makin Parah, Besi Lantai Putus dan Tak Bisa Dilewati
BACA JUGA:Bupati Instruksikan PUPR Mantap Kota Mukomuko di 2024, Ini Rencananya
Ia mengatakan, pihaknya sebelumnya kolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk bersama-sama turun dalam mengatasi kebakaran lahan gambut di wilayah ini.
Menurutnya, yang namanya kolaborasi dan sinergi dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam bukan hanya dilakukan oleh orang dari BPBD dan Basarnas tetapi seluruh pihak terkait di daerah ini.