Baby memiliki darah Jawa, Maluku, dan Jerman. Kulitnya cokelat, parasnya begitu manis. Ia pertama kali bertemu Soekarno pada 1958, saat masih SMP. Kala itu, Baby memperagakan batik untuk pembukaan taman hiburan Karang Setra di Bandung.
Setelah dewasa Baby Huwae menjadi aktris dan peragawati yang masih keponaan menteri kesehatan, Gerrit Siwabessy. Soekarno pernah memberikan kesempatan untuk menjadi pramugari pribadi pesawat kepresidenan Dolok Martimbang kepadanya.
Nama Baby melejit sebagai bintang film Asrama Dara karya Usmar Ismail. Soekarno memanggilnya ke istana. Soekarno lantas menawari Baby karier baru sebagai pramugari di Dolok Martimbang.
Bung Karno bahkan sudah menuliskan memo kepada menteri perhubungan, Ir. Sutato untuk memuluskan jalan Baby sebagai pramugari.
"Nah, bawa surat ini ke Pak Sutato. Saya minta kau mendapat fasilitas khusus untuk dididik menjadi pramugari," kenang Baby menirukan ucapan Soekarno.
Sayangnya, keinginan itu ditentang oleh ayah Baby. Ia melarang keras putrinya menjadi pramugari pribadi Bung Karno.
Meskipun gagal menjadikan Baby sebagai pramugari pribadi, Soekarno masih mencoba melamar gadis itu.
Menurut pengakuan Baby yang dikutip Erka dalam Bung Karno: Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, dan Kebanggaanku, ia berkali-kali menolak lamaran Soekarno.
BACA JUGA:Kisah Hidup Bung Karno, Dari Kusno Mejadi Soekarno Hingga Achmed Soekarno
BACA JUGA:Keris Kiyai Sekar Sejagad Soekarno Warangkanya Dulu Perak Disepuh Emas, Orde Baru Takmau Berbau Bung
Kecemburuan Soekarno bahkan pernah membuat hubungan Baby dengan seorang pria kandas. Presiden pertama itu pun sempat memberikan nama yang indah baginya, yaitu Lokita Purnamasari.
Baby Huwae sering disebut sebagai salah satu perempuan cantik yang sering keluar masuk istana untuk menemui Soekarno.
Ia juga digosipkan pernah dinikahi Bung Karno. Namun, Baby menampik kabar tersebut dalam berbagai wawancara.
Kartini Manoppo
Kartini Manoppo asal Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara merupakan istri ke tujuh presiden Soekarno. Kartini Manoppo awalnya merupakan seorang pramugari Garuda Indonesia serta model yang pernah dilukis seorang pelukis terkenal, Basuki Abdullah.
Sebetulnya, pertemuan pertama Kartini dan Soekarno terjadi di atas pesawat Garuda pada tahun 1958. Saat itu, Bung Karno sedang menuju Malang untuk meresmikan pabrik tenun. Kartini dihadiahi sehelai kain tenun setelah penerbangan itu.