Dalam bangunan rumah Balla terdapat filosofi yang mendalam pada arsitekturnya yaitu puncak atap terdapat segitiga yang menyimbolkan kebangsaan seseorang yang tinggal.
Segitiga di bedakan dari bentuknya dimana jika tidak ada susunan maka masyarakat biasa sedangkan jika terdapat susunan maka bangsawan.
3. Rumah Adat Panggung Kayu - Suku Bugis
Sulawesi Selatan juga di huni oleh suku Bugis yang juga memiliki rumah adat berupa rumah adat Panggung Kayu.
Rumah suku Bugis tersebut memiliki ciri khas dari bentuk atapnya yang berbentuk pelana.
Pada bangunan rumah Panggung Kayu suku Bugis terdapat timpalaja yang menjadi simbol status sosial.
Pada bangunan rumah adat suku Bugis terdapat 3 bagian yang memiliki filosofi yaitu bonting langiq yang merupakan atap rumah berongga, ale kawaq yang merupakan tempat tinggal atau bagian tengah yang melambangkan kondisi bumi, dan buri liu yang merupakan bagian bawah rumah.
4. Rumah Adat Suku Luwuk
Rumah adat lainnya yang ada di Sulawesi Selatan adalah rumah adat suku Luwuk yang ada di kota Luwuk. Rumah ini memiliki bentuk persegi dengan ukuran pintu sama.
BACA JUGA:Inilah Asal-usul Hingga Filosofi Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara
BACA JUGA:Mengenal Jenis-jenis Rumah Adat Tradisional Kalimantan Selatan, Ada Rumah Gajah Manyusu
Pada rumah suku Luwuk terdapat 88 penyangga yang dari kayu. Selain itu rumah adat ini memiliki ciri khas berupa ornamen-ornamen bunga prengeng yang menjadi simbol kehidupan yang tidak putus-putus.
5. Rumah Adat Boyang - Suku Mandar
Terakhir rumah adat yang ada di Sulawesi Selatana adalah rumah Boyang yang merupakan rumah adat suku Mandar.
Rumah ini terbuat dari bahan material berupa kayu. Rumah Boyang terbagi menjadi dua jenis yaitu Boyang Adaq dan Boyang Beasa.
Keduanya juga memiliki ciri khas tersendiri, dimana rumah Boyang Adaq untuk keturunan bangsawan dan Boyang Beasa untuk masyarakat biasa.*