RADARMUKOMUKO.COM – Setelah terjadi pada Agustus kemaren, fenomena alam Supermoon tampaknya akan kembali hadir di bulan ini.
Kehadiran Supermoon ini akan menjadi fenomena Supermoon terakhir pada tahun 2023.
Di sejumlah negara, fenomena Supermoon ini akan bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.
Maka dari itu, bulan ini juga sering disebut dengan ‘bulan panen’ atau ‘Harvest Moon’ terakhir.
Patrick Hartigan, seorang fisika dan astronomi dari Universitas Rice mengatakan bahwa bulan panen atau Harvestmoon terjadi sebagai Penanda masa panen.
BACA JUGA:Indonesia Disebut Negara Berkembang Karna Miliki Potensi Kekayaan Berikut Ini, Apa Saja Ya?
BACA JUGA:Jaga Hutan Papua Tetap Lestari, Suku Asmat Diceritakan Bisa Panggil Angin Topan Hingga Petir
Pada saat itu, para petani yang ada di belahan bumi bagian utara akan memanen tanaman tanamannya dan mendapat lebih banyak cahaya untuk bekerja kembali setelah matahari terbenam.
“Harvest Moon dinamakan demikian karena selama berapa hari bulan purnama akan terbit matahari terbenam,” terangnya.
Secara umum, munculnya bulan dalam biasanya akan muncul 50 menit lebih awal. Meski begitu, menjelang bulan panen, kemunculannya akan lebih cepat.
Waktu bulan akan muncul menjelang bulan panen ini yaitu sekitar 24 menit saat di Chicago dan 17 menit di Seattle.
Fenomena Alam Supermoon pada bulan September 2023 ini tidak akan sedekat dan seindah Supermoon pada bulan Agustus kemarin.
Meski begitu, fenomena Supermoon ini akan tampak lebih berwarna kuning tua, oranye, atau merah.
Saat fenomena tersebut tiba, bulan akan terlihat berubah warna zat terbit, terbenam, atau saat gerhana bulan.
BACA JUGA:Ritual Kuno Memalukan dan Nyeleneh Yang Pernah Terjadi di Indonesia, Soal Hubungan Terlarang