RADARMUKOMUKO.COM – Bagi Anda yang telah lama berdomisili di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu atau sering berkunjung ke daerah ini, mungkin tak asing lagi mendengar nama Bukit Ampera.
Bukit Ampera sebuah sebutan untuk tanjakan berganding dua di Jalan Nasional, jalur Lintas Barat Sumatera Mukomuko. Tepatnya di Desa Sido Makmur, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko.
Terungkap dari warga, Bukit Ampera di Jalur Lintas Barat Sumatera Mukomuko sejak dulu tersohor sebagai tanjakan paling mengerikan. Para sopir dari kalangan yang sudah senior pun menaruh waspada ketika melintasi tanjakan ini. Lebih lagi bagi kendaraan yang bermuatan berat, lazimnya mereka berdoa ketika ingin selamat menanjak di pendakian ini.
BACA JUGA:Belasan Kasus Sapi Mati di Mukomuko Positif Jembrana, Dinas Ambil Tindakan Vaksinasi
Betapa tidak, pendakian Bukit Ampera sejak dulunya terkenal sering makan korban. Tak mampu menanjak, sering terjadi kecelakaan mobil terbalik di lokasi ini.
Padahal, Tanjakan Bukit Ampera tidaklah begitu tinggi. Namun aneh, pendakian ini termasuk salah satu paling ditakuti para sopir. Jika kurang hati-hati dan waspada, bisa-bisa bernasib naas.
Asal Penamaan Bukit Ampera
Penamaan Bukit Ampera hingga kini masih melekat, khususnya bagi kalangan warga Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Akan tetapi, banyak warga yang belum tahu dari siapa dan bagaimana sejarah penamaan tanjakan tersebut hingga bernama Bukit Ampera.
Beberapa sumber terpercaya yang sempat ditemui radarmukomuko.com, menyampaikan bahwa penamaan Bukit Ampera bermula dari peristiwa tragis. Kecelakaan maut yang dialami sebuah mobil angkutan logistik dari daerah Sumatera Barat (Sumbar) ke Bengkulu.
BACA JUGA:Lampu Lalulintas di Mukomuko Bikin Bingung Pengendara, Perbaikan Dibantu BPTD LampungCerita warga, di tahun 1983 sebuah mobil ancle yang bermuatan barang kebutuhan rumah tangga, mulai dari beras, gula, telur dan lainnya dari arah Sumbar ke Bengkulu mengalami kecelakaan ketika melintasi bukit itu.
Secara kebetulan, pada bodi depan dan samping mobil tersebut bermerek Ampera. Dari peristiwa kecelakaan itu, oleh warga setempat dijadikan sebagai nama pada pendakian itu. Hingga kini, tanjakan tersebut masih melekat sebagai merek mobil asal dari Padang Sumatera Barat.
‘’Ketika kejadian mobil Ampera terbalik, saya masih kecil. Namun dari cerita mulut ke mulut, termasuk dari kalangan keluarga saya, sebutan Bukit Ampera itu diambil dari sebuah merek mobil angkutan logistik dari Padang Sumatera Barat. Secara kebetulan, ketika itu beberapa warga menyaksikan peristiwa kecelakaan yang dialami mobil Ampera,’’ ungkap Abdul Hadi warga Sido Makmur.
Setelah peristiwa kecelakaan perdana yang dialami mobil Ampera, tanjakan ganding dua itu disebut-sebut sebagai Bukit Ampera.
‘’Sampai sekarang nama tanjakan Bukit Ampera masih melekat. Bahkan tanjakan ini salah satu yang tersohor mengerikan dari kalangan para sopir,’’ demikian Abdul Hadi. *