Selanjutnya. kebaradaan orang rimba di jambi terancam punah akibat hutan yang digunakan untuk tempat tinggal malah dibuat kawasan perusahaan. Bahkan tidak jarang mereka justru harus lari dari wilayah yang didiaminya sejak dulu. Keberadaan mereka saat ini semakin menurun terlebih sejak adanya kawasan sebuah perusahaan dikawasan hutan harapan.
sejak tahun 2006, masyarakatnya yang sebelumnya ada ratusan kepala keluarga harus meninggalkan kampung halamannya akibat kawasan mereka yang masuk ke dalam perusahaan tersebut.
BACA JUGA:Suku Kubu Dibatasi Berinteraksi ke Luar, Beranggapan 'Masyarakat Terang' Makan Manusia
Orang rimba merupakan salah satu komunitas terasing di provinsi jambi. Mereka terbagi dalam macam macam suku tergantung daerahnya. pemerintah setempat memutuskan menyebut orang rimba dengan sebutan anak dalam.
- Suku Hutan (Batam)
Suku Hutan adalah salah satu suku terasing di batam. Mereka terancam punah karena kurang mendapat perhatian. Pada tahun 1970 an, ada 70 keluarga atau 150 jiwa yang mendiami pulau rempang di Batam.
Kini jumlahnya hanya 13 jiwa dari 8 keluarga.
Menurut anak seorang sesepuh mengatakan, salah satu penyebab suku ini hampir punah karena kebiasaan suku yang pindah keluar daerah dan tidak kembali lagi setelah di rantau.
Selain itu kebiasaan Suku Hutan yang gemar minum Toak menyebabkan mereka jatuh sakit dan meninggal. Suku Hutan menghuni pulau rempang sejak ratusan tahun yang lalu.
- Suku Sakai di Riau
Suku Sakai merupakan suku asli yang berada di provinsi Riau, mereka dikenal hidup nomaden atau suka berpindah pindah dari satu hutan ke hutan lain. Sesuai dengan arti nama sakai yang berarti anak anak negri yang hidupnya disekitar sungai.
Mata pencaharian suku ini bersumber dari kekayaan yang ada di sungai yakni ikan.
Banyak masyarakat yang beranggapan suku sakai jauh dari kemajuan sehingga mereka diremehkan bahkan dianggap rendah. Kini suku sakai sangat sedikit populasinya bahkan terancam punah.
Penyebabnya adalah tanah yang ditinggali mereka kaya akan minyak dan hutannya pun rimbun dengan jutaan pohon. Banyak orang yang kemudian mengeksploitasinya secara berlebihan.
Kini suku sakai tidak mempunyai ruang untuk hidup. System kebijakan yang diterapkan Negara justru membuat suku suku ini terasing dari tanah leluhur mereka.