RADARMUKOMUKO.COM – Sebagai negara adidaya, Inggris berupaya untuk mencari sebuah koloni baru yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat para tahanan dan penjahat.
Untuk menemukan lokasi tersebut, Kapten Kapal HMS Sirius, Arhtus Phillip diberikan tugas untuk mencari tanah yang akan digunakan sebagai tempat penghukuman para penjahat Inggris.
Philip pun mulai berkelana mencari tanah yang akan dijadikan sebagai tempat penjara bersama dengan kontingen kecil yang terdiri dari marinir Inggris.
Selain itu, ia juga memimpin 11 armada kapal yang mengangkut sebanyak 100 orang dengan 709 diantaranya merupakan penjahat.
Philip dan rombongan pun bertolak mengelilingi dunia mulai dari benua Afrika menuju sisi timur New South Wales (Australia).
Melansir dari okezone, dalam perjalanan penuh risiko tersebut menelan sekitar 30 orang korban jiwa.
BACA JUGA:Kisah Suku Tengger yang Berani dan Sulit Dikalahkan, Sehingga Penjajah Menggempur Lewat Udara
Akhirnya, Kapten Arthur Philip beserta rombongan pun tiba di Australia pada 26 Januari 1788.
Perjalanan yang ditempuh Philip bersama dengan armada tersebut menempuh waktu selama delapan bulan.
Di tahun pertama pendudukan di wilayah ini, tidak sejalan dengan semestinya dimana terjadi banyak sekali bencana.
Mulai dari tanah yang hancur, ditambah lagi iklim yang sangat ekstrem mengakibatkan pada tahanan sulit untuk bercocok tanam.
Hal ini membuat Philip kebingungan dan memutar otak agar pada tahanan tersebut dapat hidup supaya dapat membentuk koloni baru.
BACA JUGA:Hanya Suku Bugis Yang Miliki 5 Gender, Bukan Saja Jenis Kelamin Pria dan Wanita