RADARMUKOMUKO.COM - Prabowo kembali bakal maju sebagai calon presiden Indonesia pada pemilu 2024 nanti. Sama dengan menjelang Pilpres sebelumnya, kehidupan pribadi dan masa lalu Prabowo yang sekarang menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) ini dikuliti satu persatu, tak luput kehidupan rumah tangganya.
Namun pada konten ini, sedikit akan mengulas kisah cinta Prabowo dengan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.
Karena sangat banyak pertanyaan dan keraguan terkait dengan akhir cinta keduanya sampai sekarang. Pasalnya, perpisahan mereka tidak seperti perceraian kebanyakan suami istri lainnya.
Mereka berpisah akibat panasnya kondisi politik pasca kerusuhan Mei 1998. Keduanya tetap sering terlihat mesra di banyak kesempatan.
BACA JUGA:Kisah Ratna Sari Dewi, Istri ke 5 Soekarno Penuh Kontroversi, Dipenjara Hingga Pose Sensasional
Media dan konten-konten banyak mengutib dari ungkapan ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo yang mengungkapnya dalam buku karyanya berjudul 'Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo'.
Adapun kisah cinta anak dan menantunya tertulis dalam Bab Besanan dan Hubungan dengan Soeharto yang diterbitkan pada tahun 2000. Prabowo dan Titiek sendiri menikah pada Mei 1983.
Tentu tentang pernikahan dan perpisahan keduanya sudah banyak diketahui publik, terus bagaimana kisah awal perjalanan cinta dua insan ini?.
Melansir dari berbagai sumber, Prabowo suatu hari meminta izin kepada ayahnya Sumitro, untuk mengenalkan Titiek Soeharto sebagai kekasihnya.
Dikatakan oleh Prabowo dalam sebuah buku, Titiek Soeharto merupakan salah satu murid Sumitro.
Ayah Prabowo sempat memberi pesan khusus kepadanya, karena payah apabila hubungannya dengan Titiek kali ini tidak serius. Hal itu karena sang ayah mengetahui jika Prabowo cukup sering gonta-ganti pacar.
Suatu waktu, Ibu Tien Soeharto orang tua dari Titiek, mendekati Sumitro dan berbisik mengenai kedekatan Prabowo dan anaknya. Tak lama kemudian, datang Tjoa Hok Sui yang merupakan orang kepercayaan adik Soeharto, Probosutedjo.
BACA JUGA:Mengunjungi Perkebunan Cengkih di Maluku, Tempat Menyaksikan Warisan Penjajah yang Masih Beraroma