Petani Kurang Makmur dan Sejahtera Serta Tidak Dihargai ? Sehingga Anak Muda Indonesia Enggan Jadi Petani

Rabu 13-09-2023,16:14 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Berikutnya kunci akhir dari suatu usaha ekonomi adalah pada penjualannya.

Hasil penjualan tergantung dari pemasarannya, ketika musim panen harga gabah turun dan impor beras dari luar negeri terus masuk dan dijual harga murah.

Karena kebutuhan hidup para petani Indonesia umumnya langsung menjual hasil panennya ke pengepul atau tengkulak dengan alasan lebih praktis dan mudah prosesnya.

BACA JUGA:KUR Pertanian Bisa Cair Rp 10 Juta Hingga 100 Juta, Cocok Untuk Modal Mengolah Tanaman Petani

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Fasilitasi Anak Petani Mukomuko Daftar Beasiswa Pendidikan BPDPKS

Pasar yang bisa dijangkau petani adalah pasar lokal yang umumnya pasar tradisional dimana petani tidak mungkin menjual semua hasil panennya sekaligus disana karena terbatasnya kapasitas pasar tradisional.

4. Buruknya managemen

Petani belum menerapkan sistem manajemen keuangan pada pertanian mereka, padahal ini sangatlah penting untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran sehingga petani bisa senantiasa memperoleh keuntungan.

5. Zakat pertanian bagi kaum muslim

Petani Indonesia memang dikenal sangat ramah dan sering berbagi hasil panennya dengan tetangga sekitar.,walau demikian hampir sebagian besar petani Indonesia pura-pura lupa zakat pertanian.

Sesungguhnya zakat pertanian memang ada dalam islam dan hukum zakat pertanian adalah wajib bagi komoditi makanan pokok yang telah mencapai nisab (kategori ukuran standar syarat zakat).

Untuk perhitungan zakatnya anda bisa menanyakan kepada ahli ilmu agama islam yang mengerti.

Sebaiknya berita tentang zakat pertanian itu disebarkan dikalanga petani dan diberikan pemahaman tentang tata cara dan nisabnya.

 

Kategori :