RADARMUKOMUKO.COM - Belanda adalah penjajah terlama menduduki wilayah Indonesia, hingga ratusan tahun yaitu sejak abad ke-17 hingga abad ke-20.
Tentu dalam kurun waktu tersebut berbagai pendiritaan dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Karena setiap negara Mengutip buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1997) terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda tidak hanya dalam bentuk perang dan kekerasan.
Kemiskinan, kelaparan, hingga perbudakan bahkan dialami rakyat Indonesia saat dunia sudah memasuki abad ke-20.
Penderitaan yang dialami rakyat akibat penjajahan Belanda menyebabkan perlawanan terjadi di mana-mana.
BACA JUGA:Kisah Cinta Pahlawan Nasional Pierre Tendean, Meninggal Sebelum ke Pelaminan
Setidaknya ada Lima contoh kekejaman Belanda yang membuat penderitaan rakyat akibat penjajahan:
Tanam Paksa
Kegiatan tenam paksa merupakan salah satu bentuk kejahatan Belanda pada rakyat setelah menguasai Indonesia berdasarkan Konvensi London pada 1814.
Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch sejak 1830. Kebijakan ini memaksa setiap desa mencadangkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor.
Dampak Tanam Paksa utamanya adalah membuat rakyat sengsara. Salah satu bentuk penjajahan belanda di Indonesia tersebut tidak hanya mengeruk kekayaan alam melainkan juga tenaga rakyat Nusantara.
Dampak Tanam Paksa Kapasitas sawah dikurangi untuk keperluan Tanam Paksa, rakyat diharuskan bekerja, bahkan kadang dituntut mengelola kebun yang letaknya puluhan kilometer dari desa asalnya. Selain itu, kerja rodi juga dilakukan di bawah todongan senjata.
Dampaknya terjadi kemiskinan dan kelaparan. Jenis tanaman pada Tanam Paksa ditentukan oleh pemerintah Belanda. Kopi, teh, tebu dan jenis komoditas potensial ekspor lainnya harus ditanam demi menambah pundi-pundi harta Kerajaan Belanda.
Perbudakan
Salah wujud perbudakannya terlihat saat VOC ingin memindahkan "ibu kota" pemerintahannya dari Ambon ke Batavia—sekarang bernama Jakarta.