Dengan menggunakan metode-metode seperti penanggalan radiometrik, analisis kimia, dan pengamatan lapangan, para ilmuwan dapat menentukan bahwa Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dari debu dan gas yang mengelilingi Matahari.
Bumi kemudian mengalami proses pemanasan, peleburan, diferensiasi, pendinginan, dan tektonik yang membentuk lapisan-lapisan Bumi seperti yang kita kenal sekarang.
- Astronomi: Ilmu astronomi mempelajari objek-objek antariksa seperti bintang, planet, bulan, komet, asteroid, dan lain-lain.
Objek-objek antariksa dapat memberikan informasi tentang hukum-hukum fisika yang berlaku di alam semesta. Dengan menggunakan alat-alat seperti teleskop, satelit, roket, dan wahana antariksa, para ilmuwan dapat mengamati dan mengukur sifat-sifat objek-objek antariksa seperti jarak, ukuran, bentuk, massa, kerapatan, suhu, rotasi, orbit, medan magnet, atmosfer, dan kehidupan.
Dari pengamatan ini, para ilmuwan dapat menyimpulkan bahwa Bumi adalah salah satu dari delapan planet yang mengorbit Matahari dalam sistem tata surya kita. Bumi juga memiliki satu satelit alami yang disebut Bulan.
Bumi dan Bulan memiliki bentuk bola yang mendekati sempurna karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi mereka sendiri dan objek-objek lain di sekitarnya.
Dari fakta-fakta di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa teori bumi berongga adalah teori yang tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan kenyataan. Bumi adalah planet yang padat dan memiliki kehidupan di permukaannya. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung adanya kehidupan lain di dalam Bumi.*