RADARMUKOMUKO.COM - Indonesia memiliki cukup banyak lagu kebangsaan yang pada masa penjajahan hingga perjuangan kemerdekaan, lagu-lagu ini dijadikan propaganda hingga penyemangat rakyat dalam berjuang melawan penjajah.
Namun tahukan ada, ada satu lagu yang sempat dilarang dinyanyikan, bahkan hingga sekarang juga jarang dilantukan.
Lagu tersebut adalah berjudul “Genjer-Genjer” yyair lagu ini diciptakan oleh M. Arif, seorang seniman pemukul alat instrumen angklung.
Melansir wikipedia, Dikatakan, syair lagu "Genjer-Genjer" dimaksudkan sebagai sindiran atas masa pendudukan Jepang ke Indonesia. Pada saat itu, kondisi rakyat semakin sengsara dibanding sebelumnya.
Bahkan ‘genjer’ (Limnocharis flava) tanaman gulma yang tumbuh di rawa-rawa sebelumnya dikonsumsi itik, namun menjadi santapan yang lezat akibat tidak mampu membeli daging.
BACA JUGA:Pinjol di Pinang BRI Hingga Rp 25 Juta, 5 Menit Cair, Syarat Punya KTP, Angsuran Ringan
Menurut Suripan Sadi Hutomo (1990: 10), upaya yang dilakukan M. Arif sesuai dengan fungsi Sastra Lisan, yaitu sebagai kritik sosial, menyindir penguasa, dan alat perjuangan.
Walau penjajahan Jepang sudah berakhir, lagu "Genjer-Genjer" tetap populer setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia.
Penyanyi yang paling dikenal dalam membawakan lagu ini adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet. Saking terkenalnya bahkan kemudian muncul pengakuan dari Jawa Tengah, bahwa lagu "Genjer-Genjer" ciptaan Ki Narto Sabdo seorang dalang kondang.
Namun pada pada awal rezim Orde Baru yang anti-komunisme melarang disebarluaskannya lagu ini.
Menurut versi ABRI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jenderal yang diculik diinterogasi dan disiksa.
BACA JUGA:Kisah Mbah Jum Yang Bikin Bidadari Iri, Inspirator Sedekah Tingkat Tinggi
BACA JUGA:Belanda Tidak Berkutik dan Babak Belur Hadapi Empat Suku Asli Indonesia Ini, Punya Ilmu Gaib