MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, mencatat 327 Kepala Keluarga (KK) mengalami dampak banjir yang melanda Kabupaten Mukomuko dari 14-15 Agustus 2023. Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, menjadi Desa dengan KK terbanyak yang mengalami dampak, yaitu 140 KK. Sehingga pada tanggal 16 Agustus 2023, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko bersama Bupati Mukomuko dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mukomuko membagi bantuan berupa pangan, seperti mie, telur, gula dan beras. Kepada 140 KK di Desa Pondok Batu. Tapi jumlah bantuan tersebut dikurangi, seperti mie yang biasanya minimal 1 kardus, saat itu hanya 5 bungkus. Telur yang sebelumnya minimal 1 karet, saat itu hanya 8 butir. Hal ini disebabkan karena penerima bantuan terlalu banyak dan stok di Dinsos sudah habis.
‘’Itu stok pangan terakhir kami. Kami bagi rata 140 paket,’’ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinsos Mukomuko, Pitriyani, S.Pt., saat ditemui di kantornya, Jumat (18/8).
BACA JUGA:Pemblokiran Laut Oleh Belanda Setelah Kemerdekaan, Hingga Pecahnya Pertempuran Laut Sibolga
Pitriyani mengatakan masih ada 187 KK yang belum mendapat bantuan dari Dinsos. Pitriyani mengaku sudah melapor kepada Bupati Mukomuko dan Sekretaris Daerah (Sekda) Mukomuko terkait kehabisan stok bantuan pangan Dinsos. Ia berharap ada solusi, sehingga bantuan dapat segera dibagikan kepada masyarakat.
‘’Saya sudah melapor kepada Bupati dan Sekda, harapan kami ada solusi untuk masyarakat yang belum menerima bantuan,’’kata Pitriyani
Pitriyani mengatakan bantuan yang masih tersedia di Dinsos hanya bantuan seperti selimut dan tikar. Bantuan sandang biasanya dibagikan untuk korban kebakaran rumah. Tidak menutup kemungkinan korban banjir akan mendapat bantuan sandang. Saat ini Dinsos menilai belum ada KK yang terdampak banjir membutuhkannya.
BACA JUGA:Suku Mayoritas Muslim di Afrika, Namun Wanita Hidup Bebas Boleh Hubungan Luar Nikah
‘’Saat ini yang tersisa selimut dan tikar. Kami masih mempertimbangkan, kalau memang perlu kami bagikan,’’ungkap Pitriyani.
Pitriyani juga mengatakan Meskipun Dinsos kelapangan untuk meninjau lokasi banjir, namun untuk penerima bantuan Dinsos berdasarkan data dari BPBD Mukomuko. Karena aturan hukum mengharuskan Dinsos untuk menyalurkan bantuan bencana berdasarkan data dari BPBD. Selain itu, BPBD yang lebih mengetahui dampak bencana.
‘’Kami memang turun kelapangan, untuk bantuan kami tetap berdasarkan data BPBD,’’tutup Pitriyani.*