Pada 22 September 2018, ada sebuah peristiwa hilangnya salah seorang misionaris yang berasal dari Amerika Serikat, yakni John Allen Chau.
Kabarnya ia tewas dibunuh dengan suku primitif yang ada di Pulau Sentinel Utara, India.
Alasannya karena Chau mencoba menyebarkan Injil pada suku itu.
Diberita lokal, ia diketahui dibunuh oleh anggota dari suku tersebut menggunakan panah. Lantas jenazahnya dikubur di pulau tersebut di sekitar pantai.
Pulau Poveglia
BACA JUGA:Paskibra Sukses Kibarkan Merah Putih, Bupati Mukomuko Ajak Gontong Royong Membangun Daerah
BACA JUGA:Sering Diadakan Tiap Tahun, Inilah Sejarah dari Lomba 17 Agustus, Maknanya Sungguh Mendalam
Pulau Poveglia dijuluki sebagai pulau hantu, berada di Italia. Disebut Pulau Hantu karena sejak dibangun pada 1793-1814, pulau ini tak berpenghuni.
Hal yang membuatnya dijuluki sebagai pulau hantu karena menjadi tempat karantina untuk para korban yang terkena wabah penyakit. Konon pulau kecil tersebut menampung lebih dari 160 ribu jiwa yang terinfeksi wabah pes dan menghabiskan sisa hidup mereka di sana.
Lebih mengerikan lagi, pulau ini juga dijadikan sebagai tempat eksperimen manusia yang dilakukan oleh ilmuwan pada awal abad ke-20 secara sembunyi-sembunyi.
Selain itu Pulau Povegllia juga dikenal sebagai pulau kuburan masal. Sebab 50 persen tanahnya terdiri dari sisa-sisa tulang belulang mayat.
Hal yang paling mengerikannya adalah salah satu dokter sangat suka menggergaji kepala pasien sebagai bahan penelitian.
Jika ada yang menolak hal tersebut, ia akan dilempat dari menara gedung yang tinggi itu.
Dikarenakan latar bekalang tersebut, dan diketahu bahwa pulau itu menjadi pulau angker, hingga banyak dari warga Venezia sendiri tidak ingin datang ke sana. Bahkan pulau tersebut telah ditutup untuk umum.