Kesimpulannya, "Londo Ireng" sebenarnya adalah tentara Afrika di Jawa. Mereka direkrut dari Afrika Barat pada abad ke-19, kemudian dibawa ke Hindia-Belanda, dijadikan tentara dan bergabung dalam KNIL.
BACA JUGA:Minta Kembalikan Dana Sebesar Rp 40 Juta yang Diberikan ke Farel Aditya, Ini Alasan Dr Richard Lee
Status mereka sama seperti tentara Belanda. Hak mereka disamakan dengan hak orang-orang Belanda, oleh karena itu disebut Londo Ireng. Status tentara Afrika sama dengan status orang-orang Eropa dalam KNIL.
Dikemudian hari, "Londo Ireng" juga digunakan untuk menyebutkan orang pribumi yang berhianat karena memihak pada penjajah.
Keberadaan Londo Ireng dari Afrika yang tergabung dalam tentara Belanda KNIL terbukti efektif meredam perlawanan para pejuang kemerdekaan kala itu, sehingga Londo Ireng inipun dilibatkan dalam berbagai peperangan.
BACA JUGA:Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda
Jejak peninggalan bekas pemukiman Londo Ireng ini sekarang masih ada di kampung Afrikan. Kampung yang berada di wilayah Pangen Juru Tengah ini disebuat Kampung Afrikan karena dulunya menjadi tenpat tinggal tentara Afrika beserta keluarganya.
Beberapa bangunan kuno khas Belanda yang merupakan bekas rumah para tentara Londo Ireng. Di sepanjang gang juga masih nampak pagar beton dengan kawat berduri buatan kolonial yang berjajar rapi, serta masih terdapat peninggalan lain yang tersisa di daerah itu.*