BACA JUGA:Kisah Perlawanan Cut Meutia Pahlawan Cantik dan Anggun dari Aceh
Setelah ditahan beberapa bulan dia akhirnya dibebaskan dan diizinkan pulang ke Madura. Tidak lama setelah itu, Abdul Halim Perdanakusuma, dipanggil oleh Kepala Staf ANgkatan Udara Republik Indonesia Suryadi Suryadarma ke Yogyakarta.
Halim Perdanakusuma diminta untuk memperkuat Angkatan Udara Indonesia yang baru didirikan. Halim Perdanakusuma yang saat itu berpangkat Komodor Angkatan Udara, melatih prajurit TNI AU untuk melakukan terjun payung, dan mengendarai pesawat tempur peninggalan Jepang.
BACA JUGA:7 Pahlawan Wanita Indonesia Yang Angkat Senjata di Medan Perang
Dia pun terlibat dalam banyak operasi militer balasan kepada tentara NICA. Selain itu, dia juga bertugas untuk membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan membeli pesawat ke luar negeri.
Dalam upaya membeli pesawat Auro Anson RI 003, Halim Perdanakusuma, menerbangkat pesawat tersebut secara langsung dari Thailand ke Indonesia bersama Iswahyudi.
Sayangnya, dalam penerbangan tersebut pesawat Auro Anson RI 003 mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk di Tanjung Hantu, Malaysia. Laksamana Muda TNI AU Abdul Halim Perdana Kusuma dan Iswahyudi, meninggal dunia dalam insiden tersebut.*