Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Ternyata dari Sulawesi Punya Suami Orang Minang

Kamis 10-08-2023,06:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Maria Thomas lahir pada tanggal 17 Februari 1896 di Likupang yang terletak di wilayah Minahasa Utara di Sulawesi Utara. Ayahnya bernama Adriaan Thomas dan ibunya bernama Nicolina Maramis.

Keluarganya kerap berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang merupakan seorang tentara.

Karena itu pula, membuat Marie bisa menempuh pendidikan di berbagai sekolah di Sulawesi hingga Jawa.

BACA JUGA:6 Polwan Pertama Indonesia Ternyata dari Minangkabau, Berikut Sejarahnya

Marie Thomasadalah seorang wanita Indonesia pertama yang menjadi dokter. Dia lulus dari Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA atau Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1922. 

Dia kemudian menjadi spesialis bidang obstetri dan ginekologi dan adalah dokter Indonesia pertama yang menjadi spesialis dalam bidang ini. 

Ia juga salah satu dokter yang pertama kali terlibat dalam kebijakan mengontrol kelahiran bayi lewat metode kontrasepsi Intrauterine Device (IUD).

Marie Thomas juga mendirikan sebuah sekolah kebidanan di Bukittinggi.

BACA JUGA:Makna Ornamen Cicak dan Empat Payudara di Rumah Bolon Suku Batak, Bikin Terharu

Saat Marie berusia 16 tahun, waktu baru saja menyelesaikan sekolah Eropa di Manado, seorang dokter perempuan pertama di Belanda, bernama Aletta Jacobs menyarankan Marie untuk mendapatkan beasiswa sekolah kedokteran.

Di satu sisi lain pemerintah Belanda atau Hindia Belanda, khawatir dengan kurangnya tenaga kesehatan untuk mengobati bermacam penyakit di wilayah jajahannya. Sehingga didirikan sekolah khusus pendidikan kesehatan untuk pribumi di Hindia Belanda. 

Sekolah itu bernama School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia yang didirikan di Kwitang, Batavia, pada 1902--sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan R.S. Cipto Mangunkusumo.

Tahun 1912 Marie diterima di STOVIA School Tot Opleiding Van Indische Artsen yaitu sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. 

BACA JUGA:Mengenang Perjuangan Kaum Santri dan Ulama Melawan Penjajah Belanda

Sebelum Sebelumnya STOVIA tidak menerima mahasiswa perempuan, tetapi kebijakan tersebut berubah karena usaha Aletta Jacobs saat mengunjungi Hindia Belanda pada tahun 1911, dia mendesak masalah ini kepada Gubernur-Jenderal A.W.F. Idenburg. 

Marie mencatat rekor sebagai satu-satunya pelajar perempuan yang sekolah di STOVIA diantara 200 pelajar laki-laki yang ada di sana, waktu itu.

Kategori :