Pada tanggal 25, November tahun 1870 ia sepakat untuk menyerang ibu kota Banjarmasin bersama pengikutnya sebanyak 500 orang.
Di sinilah Panglima Wangkang gugur karena pasukan Belanda telah menyiapkan peluru emas.
Ternyata Belanda selama ini telah mempelajari kekuatan Panglima Wangkang yang tidak mempan dengan peluru berbahan timah, tembaga, atau yang lainnya. Panglima Wangkang tidak kebal terhadap peluru berbahan emas.
BACA JUGA:7 Perang di Daerah, Walau Senjata Tradisional, Belanda Babak Belur
Setelah gugur, jasadnya pun segera dilarikan ke hutan untuk disembunyikan di semak-semak.
Pihak Belanda pun tak bisa menemukan jasadnya selama pencarian berhari-hari.
8. Si Pitung
Si Pitung sering disanjung sebagai pahlawan dalam versi Indonesia, tetapi dikecam sebagai penjahat dalam versi Belanda.
Dalam kisah nyatanya, Si Pitung lahir pada tahun 1866 di Kampung Pengumben, sebuah pemukiman kumuh di Rawabelong, dekat Stasiun Palmerah sekarang ini.
BACA JUGA:Perang Jagaraga Bali, Belanda Berkali-Kali Kehabisan Pasukan
Memiliki nama asli Wan Bitoeng, ia dikenal tergabung dalam gerombolan pencuri yang menipu banyak orang kaya dengan menyamar menjadi pegawai pemerintah Belanda. Dari situlah, ia dan kawan-kawannya menjadi buronan Kompeni atau Belanda.
Si Pitung pernah berkali-kali ditangkap namun selalu berhasi lolos.
Ia dijadikan pahlawan, karena ternyata uang hasil curiannya itu justru dibagikan kepada rakyat miskin, hingga ia pun dijuluki Robin Hood dari Betawi.
Keahlian Si Pitung yang melegenda adalah kemampuannya menyamar bahkan pernah menjadi perempuan.
Pemerintah Belanda bahkan membuat sayembara dengan imbalan hadiah besar jika ada yang berhasil menangkapnya.
BACA JUGA:Sejarah Perang Aceh, Pasukan Jihad Membuat Belanda Kelabakan