RADARMUKOMUKO.COM - Bangkai kapal Titanic yang terletak di kedalaman 3.800 meter di Samudra Atlantik kini terancam punah oleh bakteri pemakan karat yang diberi nama Halomonas titanicae.
Bakteri ini mampu menghancurkan besi dan baja dengan cepat dan mengubahnya menjadi bubuk karat.
Diperkirakan, bakteri ini bisa menghabiskan seluruh bangkai kapal Titanic hanya dalam waktu beberapa puluh tahun saja.
BACA JUGA:Misteri Laut Merah, Penyebab dan Fakta Yang Menakutkan
Namun, dari mana sebenarnya bakteri ini berasal?
Halomonas titanicae adalah salah satu spesies dari genus Halomonas, yaitu kelompok bakteri garam-negatif yang hidup di lingkungan yang memiliki kadar garam tinggi.
Bakteri ini termasuk dalam keluarga Halomonadaceae, yang merupakan bagian dari kelas Gammaproteobacteria.
Bakteri ini pertama kali diisolasi dari bangkai kapal Titanic pada tahun 1991 oleh para peneliti dari Dalhousie University di Halifax, Kanada.
Namun, baru pada tahun 2010, bakteri ini berhasil diidentifikasi dan diberi nama oleh Henrietta Mann dan Bhavleen Kaur, dua ilmuwan mikrobiologi dari universitas yang sama.
BACA JUGA:Sejarah Perang Kemang atau Belasting, Perlawanan Rakyat Sumatera Barat
Menurut Mann dan Kaur, bakteri ini memiliki kemampuan untuk memecah besi dengan menggunakan enzim yang disebut siderofor.
Siderofor adalah molekul organik yang dapat mengikat ion besi dan membawanya ke dalam sel bakteri.
Dengan demikian, bakteri ini dapat memperoleh nutrisi dari besi dan menghasilkan karat sebagai produk sampingan.
Bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk menoleransi tekanan air yang tinggi, suhu air yang rendah, dan cahaya matahari yang tidak ada di dasar laut.
Bakteri ini diduga berasal dari lingkungan laut yang memiliki kadar garam tinggi, seperti Laut Mediterania atau Laut Merah.